وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ 

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).


You are viewing 1 post for 2019 in the category artikel by the author Deden Mutasari Pelangi Ciderum

Kewirausahaan Sosial dalam Maqashid Syariah

Islam adalah agama yang paling sempurna dalam segala hal. Salah satu kesempurnaannya adalah dengan mengharuskan kepada umatnya agar bisa hidup mandiri dengan bekerja atau berbisnis dengan jalan yang benar. Islam tidak hanya mengajarkan untuk beribadah saja, tetapi Islam juga mengajarkan umatnya untuk mandiri dan bekerja keras salah satunya dengan berwirausaha.

Kewirausahaan adalah ilmu yang memperlajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidupnya. Unsur-unsur kewirausahaan meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat dan kemampuan memanfaatkan peluang. Dalam al- Qur’an maupun hadis banyak penjelasan tentang kewirausahaan atau bisnis yang baik.

Salah satunya dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari

عَنِ المِقْدَامِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ، خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ، وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ، كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ» (رَوَاهُ الْبُخَارِى)
Artinya: “Dari Miqdam RA, dari Rasul SAW bersabda: tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik daripada makan hasil kerjanya sendiri dan sesungguhnya Nabi Daud AS makan dari hasil buah tangan (pekerjaan) nya sendiri” (HR. Al-Bukhari).

Seperti penjelasan hadis di atas Rasulullah SAW menyatakan bahwa usaha yang paling baik adalah berbuat sesuatu atau melakukan sesuatu dengan tangannya sendiri atau dari hasil kerjanya sendiri dengan syarat dilakukan dengan baik dan jujur. Mengapa kita di anjurkan agar bisa berwirausaha? karena dengan berwirausaha kita bisa meningkatkan kemampuan yang kita miliki dan bisa berkarya tanpa henti untuk menciptakan kreatifitas dan inovasi-inovasi baru, juga bisa memanfaatkan peluang yang ada agar dapat mencapai keuntungan yang optimal. Allah SWT menyukai orang-orang yang kuat dan mau berusaha, serta mampu menciptakan kreasi baru yang lebih baik untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

Salah seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang usaha apa yang paling baik dan Rasulullah Saw menjawab usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan jual beli yang baik. Berbicara tentang wirausaha atau bisnis erat kaintannya dengan jual beli atau perdagangan, jika berwirausaha atau berbisnis harus mempunyai etos kerja yang tinggi atau semangat yang tinggi untuk terus berusaha dan harus mempunyai jiwa wirausaha agar usahanya dapat berkembang dengan baik. Kita boleh melakukan usaha apa saja dan di mana saja namun harus sesuai dengan ilmu dan keterampilan yang dimiliki.

Terlebih lagi ketika kita sedang usaha atau berdagang kita aplikasikan nilai-nilai Islam maka itu lebih baik. Apalagi ketika kitab sedang berjualan didalam diri kita ada jiwa sosial untuk membantu orang-orang yang tidak mampu membeli produk kita maka kita harus memberinya. Dan terlebih lagi kita bisa membuka usaha sosial kegiatannya bisa dirasakan oleh masyarakat banyak dan tidak membicarakan lagi dapat keuntungan berapa saya hari ini. Akan tetapi, kita merasa puas batin ketika saudara kita mendapatkan hak sama seperti kita.

Dalam Islam, ilmu adalah bagian dari agama. Ini berarti berpegang teguhh pada ilmu sama halnya berpegang teguh dengan agama. oleh karena itu kita harus bisa berwirausaha dengan baik agar mendapat keberkahan di dunia dan di akhirat.