وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ 

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).


You are viewing 2 posts in the category artikel with the tag kewirausahaan sosial

Kewirausahaan Sosial dalam Maqashid Syariah

Islam adalah agama yang paling sempurna dalam segala hal. Salah satu kesempurnaannya adalah dengan mengharuskan kepada umatnya agar bisa hidup mandiri dengan bekerja atau berbisnis dengan jalan yang benar. Islam tidak hanya mengajarkan untuk beribadah saja, tetapi Islam juga mengajarkan umatnya untuk mandiri dan bekerja keras salah satunya dengan berwirausaha.

Kewirausahaan adalah ilmu yang memperlajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidupnya. Unsur-unsur kewirausahaan meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat dan kemampuan memanfaatkan peluang. Dalam al- Qur’an maupun hadis banyak penjelasan tentang kewirausahaan atau bisnis yang baik.

Salah satunya dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari

عَنِ المِقْدَامِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ، خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ، وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ، كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ» (رَوَاهُ الْبُخَارِى)
Artinya: “Dari Miqdam RA, dari Rasul SAW bersabda: tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik daripada makan hasil kerjanya sendiri dan sesungguhnya Nabi Daud AS makan dari hasil buah tangan (pekerjaan) nya sendiri” (HR. Al-Bukhari).

Seperti penjelasan hadis di atas Rasulullah SAW menyatakan bahwa usaha yang paling baik adalah berbuat sesuatu atau melakukan sesuatu dengan tangannya sendiri atau dari hasil kerjanya sendiri dengan syarat dilakukan dengan baik dan jujur. Mengapa kita di anjurkan agar bisa berwirausaha? karena dengan berwirausaha kita bisa meningkatkan kemampuan yang kita miliki dan bisa berkarya tanpa henti untuk menciptakan kreatifitas dan inovasi-inovasi baru, juga bisa memanfaatkan peluang yang ada agar dapat mencapai keuntungan yang optimal. Allah SWT menyukai orang-orang yang kuat dan mau berusaha, serta mampu menciptakan kreasi baru yang lebih baik untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

Salah seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang usaha apa yang paling baik dan Rasulullah Saw menjawab usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan jual beli yang baik. Berbicara tentang wirausaha atau bisnis erat kaintannya dengan jual beli atau perdagangan, jika berwirausaha atau berbisnis harus mempunyai etos kerja yang tinggi atau semangat yang tinggi untuk terus berusaha dan harus mempunyai jiwa wirausaha agar usahanya dapat berkembang dengan baik. Kita boleh melakukan usaha apa saja dan di mana saja namun harus sesuai dengan ilmu dan keterampilan yang dimiliki.

Terlebih lagi ketika kita sedang usaha atau berdagang kita aplikasikan nilai-nilai Islam maka itu lebih baik. Apalagi ketika kitab sedang berjualan didalam diri kita ada jiwa sosial untuk membantu orang-orang yang tidak mampu membeli produk kita maka kita harus memberinya. Dan terlebih lagi kita bisa membuka usaha sosial kegiatannya bisa dirasakan oleh masyarakat banyak dan tidak membicarakan lagi dapat keuntungan berapa saya hari ini. Akan tetapi, kita merasa puas batin ketika saudara kita mendapatkan hak sama seperti kita.

Dalam Islam, ilmu adalah bagian dari agama. Ini berarti berpegang teguhh pada ilmu sama halnya berpegang teguh dengan agama. oleh karena itu kita harus bisa berwirausaha dengan baik agar mendapat keberkahan di dunia dan di akhirat.


Bismillahi Tawakkalna 'Alallah : Merajut Kebersamaan dengan Pendidikan Berbasis Kewirausahaan Sosial


Update

Mohon do'anya, kita sedang dalam proses mendirikan koperasi serba usaha dan simpan pinjam :


Potensi Daerah :

Perikanan, Pertanian dan Sampah yang belum diberdayakan secara optimal.


Ide Bisnis :

Merajut Kebersamaan dengan Pendidikan Berbasis Kewirausahaan Sosial Dengan kegiatan yang sudah kami rintis sejak 2013, memperkenalkan konsep & praktek nol sampah, hidroponik dan aquaponik, kami akan mencoba membawa nya ke level yang lebih tinggi, yaitu merajut semuanya dalam "Koperasi Serba Usaha dan Simpan Pinjam" yang bergerak di bidang (ditulis berdasarkan skala prioritas) :

1. Kedaulatan Pangan
2. Nol Sampah
3. Kedaulatan Energi

Draft AD/ART Koperasi yang akan didirikan, dapat dibaca disini : http://www.slideshare.net/negeripelangi/draft-adart-koperasi-pelangi-ciderum, masih perlu banyak penyempurnaan.

Do'akan semoga dilancarkan.


Sabtu, 20 Juli 2013. Alhamdulillah, setelah hampir dua bulan tidak ada waktu untuk bersilaturahmi ke teman-teman sekaligus adik-adik di MTs Sirojul Wildan, karena ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan. Berangkat bersama istri menggunakan commuter line, Pocin-Bogor, agak kaget juga, karena memang jarang pergi ke arah Bogor, tiket yang asalnya Rp. 9.000,- turun drastis menjadi Rp. 2.500,-. Sepertinya ini salah satu efek dari kenaikan BBM dari Rp. 4.500,- ke Rp. 6.500,0 kemarin. Sebagian subsidi untuk BBM dialihkan ke transportasi massal, hal yang sangat baik. Tapi, ini ada tapinya, dari 2 angkot di Bogor yang kita naiki, ongkosnya naik Rp. 2000,- :), tapi Alhamdulillah, kali ini tidak macet sama sekali, mungkin karena puasa, selain itu perbaikan jalan menuju Cikereteg sudah selesai 100%.

Sampai di MTs Sirojul Wildan sekitar jam 10.30. Agenda Kita kali ini adalah belajar membuat keranjang komposter takakura dan finalisasi Greenhouse sederhana yang akan digunakan sebagai tempat percobaan Hidroponik dan menyimpan keranjang komposter takakura.


    • finalisasi greenhouse mts sirojul wildan

Siswa MTs Sirojul Wildan terlihat sedang menyelesaikan tahap akhir pembuatan Greenhouse sederhana, pemasangan atap, Greenhouse ini digunakan untuk percobaan hidroponik dan pengelolaan sampah organik dgn metode keranjang komposter takakura.


    • uang bukan segalanya

Alhamdulillah, semua berjalan sesuai dengan rencana. Dalam sesi diskusi kita berbicara tentang jurus 4RC ( Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Compost) untuk melawan sampah di sekolah dan tempat tinggal kita masing-masing. Selain itu, kita juga menyinggung pembentukan koperasi siswa, Bu Halida, Guru di MTs Sirojul Wildan mengatakan kalau Sekolah memang ada rencana untuk membentuk koperasi, cocok sekali :).


    • siswa bekerjasama membuat keranjang komposter takakura
    • siswa bekerjasama membuat keranjang komposter takakura2
    • siswa bekerjasama membuat keranjang komposter takakura3
  • Previous
  • Next

Zero waste atau nol sampah adalah tujuan akhir kami, jika desa kami, Ciderum, ingin menjadikan sampah sebagai 'kekuatan', kita harus memulainya dari yang paling kecil, yaitu mengolah sampah organik. C dari konsep 4RC (Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Compost). Terlihat siswa-siswi sedang membuat keranjang komposter takakura sendiri .., alhamdulillah, di sini, sekam murah sekali, 1 karung hanya Rp. 5000.


Karena yang kita kerjakan bersama anak-anak bermacam-macam, belajar dan praktek aquaponik, hidroponik, manajemen sampah, baik organik dan non organik, akhirnya kita memutuskan saja, agar kegiatan yang kita lakukan ini masuk dalam ekskul kewirausahaan, ekskul baru di tahun ajaran yang baru saja dimulai, bertepatan dengan bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan ini.

Rencana menyewa tanah untuk peternakan kambing juga dibicarakan, untuk saat ini, masih dalam wacana, karena sekolah dalam waktu dekat, ingin membuat 2 ruang kelas sederhana, agar sekolah tidak perlu dibagi menjadi dua waktu, pagi dan siang.

Dalam perjalanan pulang, ada satu kejadian yang mungkin akan sulit untuk dilupakan. Ketika turun dari angkot, kebetulan hujan sedang turun dengan derasnya, kita langsung dibantu oleh tukang ojek payung. Ketika jalan, saya bertanya pada adik kecil yang menjadi ojek payung saya itu,

Saya : "De, kelas berapa ?"
Tukang Ojek Payung: "Kelas 2"
Saya : "2 SMP ?"
Tukang Ojek Payung: "Ya"
Saya : "Gak diomelin ama orang tua ngojek payung ?"
Tukang Ojek Payung : "Gak"
Saya : "Bapak kerja apa ?"
Tukang Ojek Payung : "Bapak udah nggak ada"
Saya : "Ibu ?"
Tukang Ojek Payung : "Ibu lagi sakit paru-paru..."

Sungguh berat perjuangan hidup yang harus ditempuh oleh anak ini, sayangnya, saya tidak menanyakan alamat lengkap anak ini .. :(. Mudah-mudahan dilain waktu dapat bertemu kembali.

Ada yang mengatakan, kalau kita memerlukan 1 Desa, untuk mendidik seorang anak, dan ini benar adanya, karena pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama. Perjuangan anak ini seharusnya tidak harus seberat ini, jika seluruh warga ditempat tinggal anak ini kompak, mudah-mudahan, kita dapat mewujudkan RW Siaga yang benar-benar Siaga, bukan hanya slogan semata.

Mudah-mudahan, niat Kami untuk merintis pendidikan berbasis kewirausahaan sosial, akan berjalan dengan lancar, dan sekolah ini, bisa dikatakan sebagai POC (Proof of Concept), dari beberapa ide yang kami miliki untuk mewujudkan pendidikan di Nusantara ini menjadi lebih baik.

Referensi


1. Sedekah, "Investasi" Sepeda (Bekas), http://negeripelangi.org/id/berita/2014/08/28/sedekah-investasi-sepeda-bekas

2. Belajar Bareng Aquaponik di Yayasan Misbahul Ulum Al-Quran (MTs Sirojul Wildan & MA Sirojul Athfal), https://www.youtube.com/watch?v=aDcvZn41lgw

3. Gerakan Kedaulatan Pangan di Sekolah, http://pendidikan.openthinklabs.com/search/label/gerakan%20kedaulatan%20pangan%20di%20sekolah