Tanyakan pada diri Kita masing-masing, apakah "Darimana, Bagaimana, dan untuk Apa" Rizki yang Kita Peroleh, yang tidak lain adalah titipan dari-Nya, sudah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Al-Qur'an dan Hadits ?
Orang tua sering memberi nasihat, bahwa rezeki itu bukanlah sebuah matematika sederhana, karena kalkulator yang kita memiliki acap kali salah, hanya kalkulator Yang Maha Kaya yang selalu benar, tidak selalu salah .., DIA memberikan rezeki kepada siapa saja yang DIA kehendaki.
Ketika belum menikah, tentu berapapun uang yang ada dikantong Kita tidak jadi masalah, tetapi ketika sesudah menikah, sepertinya prinsip tersebut harus dibuang jauh-jauh dulu ....
Perkiraan pengeluaran, ya.., mungkin ini adalah versi budgeting sederhana di tingkat keluarga, dengan perkiraan ini, kita bisa memperkirakan dengan kasar, minimal.., berapa rupiah yang harus kita bawa pulang tiap bulannya, agar tidak terjadi minus dalam neraca keuangan keluarga ...
Contoh Perkiraan Biaya Pengeluaran yang sederhana adalah sebagai berikut :
No | Nama Pengeluaran | Biaya |
---|---|---|
1 | Belanja Bulanan (Sabun, Susu, dll) | 200.000,- |
2 | Memberi Orang Tua | 400.000,- |
3 | Memberi Mertua | 200.000,- |
4 | Membayar Koneksi Internet | 175.000,- |
5 | Ongkos | 600.000,- |
6 | Menabung | 500.000,- |
7 | Biaya Kontrakan | 500.000,- |
8 | Listrik | 100.000,- |
9 | Dapur | 500.000,- |
10 | Tambahan Biaya Pendidikan untuk Adik | 200.000,- |
Total | 3.375.000,- |
Bagaimana menurut Anda tentang Perkiraan Biaya Pengeluaran diatas ? apakah normal .. ?
Ok, sekarang coba Kita tengok bagaimana kondisi UMR (Upah Minimum Regional) di Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Upah_minimum_regional
Setelah melihat UMR, mungkin Anda akan sedikit kaget ... :), bagaimana ini ?
Ok, mungkin tulisan tentang manajemen Keuangan Keluarga Seri 1 yang super sederhana satu sampai disini dulu, sekarang saya tunggu komentar Sobat, bagaimana jika :
Ditunggu komentar.... , dan diskusinya ...