وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).
Di Kelurahan Pekayon Kec. Pasar Rebo, Jakarta Timur, terdapat 116 RT yang memiliki jumlah penduduk 45.203 Jiwa. Entah berapa sampah berupa botol plastik yang dihasilkan oleh warga dalam sebulan.
Jika Kita, warga bisa kompak mengumpulkan sampah botol plastik ini, mungkin salah satunya bisa digunakan menjadi 'perahu' untuk membersihkan Kali baru atau Setu pedongkelan yang berada di tetangga Kelurahan Pekayon.
Redaksi NP
Bagaimana caranya untuk menarik perhatian umum bahwa dunia yang kita huni ini dalam keadaan sangat gawat ? Sampah bertimbun dimana-mana, mengotori muka bumi ini. Pantai penuh dengan botol-botol plastik kosong terbawa ombak dan terdampar di pantai pasir nan putih. Pertama kita mencoba untuk membersihkan pantai-pantai itu dengan mengumpulkan botol-botol plastik yang terdampar. Setelah terkumpul, membangun perahu layar dengan badan kapal terdiri dari botol-botol plastik. Apakah mungkin? Apakah itu hanya khayalan atau impian saja ? Dengan kerja keras, serta ketekunan yang tinggi dan percaya bahwa ini merupakan suatu tugas mulia, bisa saja menjadi kenyataan. Itulah yang mendorong anak buah kapal dari kapal berbadan botol plastik yang menamakan kapal buatannya "Plastiki”. Enam orang penjelajah berlayar dari San Francisco pada tanggal 20 Maret 2010 dengan tujuan berlayar menuju ke Sydney Australia. Perjalanan yang memakan waktu 3-1/2 bulan ini dengan jarak 11,000 mil, dimana mereka itu sekarang ( waktu laporan ini ditulis) masih harus menempuh 4000 miles lagi untuk sampai di Sydney, Australia. Yang sangat menarik, untuk menempuh pelayaran sejauh itu, kapal layar mereka seluruh badan kapal terdiri dari plastik daur ulang dimana sebahagian besar merupakan bagian agar kapal layar itu mengambang, ialah botol plastik kosong berjumlah 12,500 botol plastik dari botol ukuran 2 liter.
David de Rothschild, Ketua rombongan penjelajah muda ini, merancang kapal layar "Plastiki" sebagai usaha untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya dimana botol-botol plastik yang dianggap sebagai sampah ini sebetulnya dapat dijadikan sumber bahan-bahan yang berguna, tanpa memerlukan keahlian atau alat-alat canggih. Kapal layar yang berukuran 18 meter panjangnya ini, ruangan penumpang dan alat-alat penunjang lainnya dibuat dari plastik SRPER (self-reinforcing polyethylene terepthalate), bahan plastik daur ulang bekas pakai benang plastik tenunan.
Kemudian bahan-bahan bangunan kapal layar ini di-lem dengan perekat yang dibuat dari kacang cashew dan tebu. Layar dibuat dari kain polyethylene, dan sebagai tiang layar pipa aluminium bekas tabung yang dipakai pengairan kebun.
Lunas ganda kapal layar “Plastiki” ini terdiri dari botol-botol plastik kosong yang disusun rapih dan "di-ikat" sangat ketat Botol-botol plastik kosong ini merupakan 68 % dari daya mengambang kapal layar ini. Yang sangat menakjubkan ialah bahwa botol-botol plastik itu semuanya tidak memakai bahan apapun sebagai bahan pelindung dari air laut atau dari udara dan teriknya matahari. Botol-botol plastik kosong ini langsung menyentuh dan mengambang di air laut. Keistemewaan dari botol-botol plastik kosong ini ialah, sebelum tutupnya dipasang rapat-rapat, botol kosong diisi dengan “dry ice”. Setelah “dry ice” itu menjadi gas, membuat botol-botol itu mengembang sepenuhnya. Dengan demikian botol-botol plastik kosong itu menjadi keras dan tidak akan penyot-penyot karena tekanan dari air laut.
Kapal layar ini digerakkan oleh motor listrik dimana tenaga listriknya hasil dari berbagai cara, seperti Solar Panel, speda genjot yang memutarkan generator listrik, kincir angin dan turbin listrik yang dipasang dibawah peremukaan air laut. Alat “desalinator” ( merubah air laut menjadi air tawar untuk air minum), alat ini dijalankan dengan tenaga manusia (genjotan). Kapal layar Plastiki tidak mempunyai lemari es, oleh karena itu sayur-sayuran dihasilkan dengan cara bertanam diatas air (hydroponically). Air yang dipakai adalah air kencing yang sudah disaring dan dibersihkan.
Dengan mengambil berkahnya dari pelayaran ini, de Rothschild dan anggota rombongan lainnya bukan saja mencoba agar masyarakat banyak dapat mendapat pelajaran bahwa "sampah" itu dapat merupakan sebagai sumber yang ada kegunaanya. "Sampah" bukan merupakan sebagai "kesalahan" dari kehidupan masa kini dan hanya mengotori muka bumi ini saja. Mudah-mudahan dengan pelayaran Kapal Layar Plastiki ini dapat memberikan kesan yang mendalam bahwa pemikiran "lahir" terus "dikubur", perlahan-lahan dapat dirubah menjadi dasar pemikiran ” lahir untuk dilahirkan kembali”. Sampah adalah bikinan manusia, kita juga yang harus memikirkan bagaimana untuk memanfaatkan “sampah” ini demi untuk kebahagiaan dan kebaikan manusia generasi yang akan datang. Kalau manusia mati harus dikubur…memang begitu aturannya. Ini semua dapat dikatakan…."Wahai,... ini adalah pesan dari 12,500 botol plastik kosong"…………..
Dari perjalanan Kapal Layar Berlunas Ganda "Plastiki" dari Pantai Barat Amerika Serikat ke Sydney , Australia mengarungi Samudra Pacific selama berbulan-bulan dengan jarak 10,000 miles dan tiba dengan selamat di tujuan, apa kiranya yang dapat kita petik sebagai bahan pelajaran.
Pertama yang masuk dalam pikiran kita itu ialah, rupanya apa yang disebut "sampah" itu, dalam hal ini botol plastik dari 2 liter, masih ada kegunaanya dan juga ternyata "sampah" itu dapat bertahan lama dalam menjelajahi Samudra Pacific, berbulan-bulan mengapung dilautan lepas, membawa 4 penumpang beserta segala peralatannya selamat sampai di tujuan.
Membangun Kapal Layar "Plastiki", hanya dengan cara melekatkan botol-botol plastik satu dan lainnya dengan bahan perekat alami, kemudian botol plastik itu di-isi dengan "dry ice" dan dibentuk sebagai lunas kapal layar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik seperti apa yang diperkirakan. Dalam hal ini sebagai lunas kapal mengapungkan badan kapal dipermukaan air laut serta dapat diarahkan dengan baik dalam usaha-usaha berlayar dengan tenaga angin.
Lunas kapal dari botol plastik ini sudah dibuktikan merupakan bahan yang kuat, bahan yang dapat diandalkan dalam mengarungi Samudra, tentunya akan berguna dan aman kalau dipakai dilautan lepas pantai. Dengan memakai konstruksi serta cara pembuatan sejajar dengan pembuatan Kapal Layar "Plastiki" itu. Membuka pintu lebar-lebar untuk ditrapkan dalam pembangunan Perahu Layar Nelayan Berlunas Ganda dan memakai bahan botol plastik sebagai bahan bakunya. Dengan bertumpuknya sampah-sampah di kota-kota besar, tentunya termasuk botol-botol plastik, merupakan bahan baku yang banyak serta merupakan bahan baku "jadi tinggal pakai". Tidak perlu diolah lebih lanjut, tidak memerlukan peralatan-peralatan apapun. Ini merupakan suatu jalan keluar yang paling baik untuk "memanfaatkan" sampah botol plastik dari berbagai ukuran. Disamping membersihkan lingkungan juga dapat dimanfaatkan ditempat lain sebagai alat dalam usaha menyerap tenaga, terutama bagi nelayan-nelayan dikota-kota sepanjang pantai.
Fakultas Teknik dari Universitas di seluruh Nusantara dapat "menciptakan" Perahu Nelayan Berlunas Ganda dari botol plastik ini. Dengan tambahan seperti "inajinasi", "inovasi" disertai dengan "akal" dalam menggunakan bahan yang seadanya menjadi sesuatu yang nyata dan berguna bagi kehidupan sehari-hari. Mudah-mudahan Perahu Nelayan Berlunas Ganda dari botol plastik akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat. Dan akan merupakan peralatan yang sangat berguna dan sangat membantu dalam usaha-usaha menaikkan taraf hidup para nelayan diseluruh Nusantara.
Seperti pepatah:" Berikan mereka itu alat untuk memancing daripada diberi ikannya".
===MangSi110111===
Assalamu'alaikum WrWb,
Mass Rapid Transit di Jakarta ala MangSi, menarik untuk dikritisi, ulasan yang bagus bagi yang mendalami teknik sipil, teknik lingkungan, teknik elektro, ...dan bagi kita semua .. :)
Setelah membaca tulisan ini dan googling, ternyata redaksi NP baru mengetahui kalau ada proyek serupa juga yang sedang berjalan (http://www.jakartamrt.com/).
Nah, agar selaras dengan tujuan final MRT ini , yang diantaranya adalah mengurangi polusi dan kemacetan, bagi orang tua yg melebihi rezeki lebih, alangkah baiknya, jika membelikan anaknya sepeda listrik, lebih baik rakit sendiri, sehingga ilmu keteknikan-kelistrikan anak kita bisa bertambah :), sebelum memutuskan membeli sepeda listrik, mungkin beberapa artikel dari NP dapat membantu anda dalam mengambil keputusan (yg insyaAllah baik .., bagi anak anda dan lingkungan.. )
http://negeripelangi.com/id/blog?tag=sepeda+listrik
Redaksi NP
Sudah waktunya dan sudah wajar Pemda memikirkan dan memberikan jalan keluar bagi warganya yang berjumlah 9 Juta itu, agar dapat mengunjungi bagian lainnya dari Kotanya dengan mudah dan nyaman. Mass Rapid Transit merupakan jalan keluar yang paling cocok.
Namun dalam pembangunan "Pengangkutan Penumpang Kota dengan Cepat, Murah dan Nyaman" ini harus betul-betul tidak mengganggu lingkungan. Juga harus ditekankan bahwa pembangunan usaha "PPKCMN" ini juga harus sekali lagi, harus menjadi jalan keluar dalam pemecahan persoalan lain yang dialami penduduk Ibu Kota yang terjadi setiap tahun, yaitu banjir. Disamping itu usaha ini juga harus menghasilkan sesuatu yang nyata bagi penduduk setempat untuk berekreasi, meningkatkan kesehatan penduduk, meningkatkan usaha-usaha keselamatan, seperti menanggulangi kebakaran rumah/gedung, dan usaha-usaha menaikkan tingkat hidup penduduk.
Sebaiknya jalur perjalanan MRTJ ini dibangun dibawah tanah, mulai dari Lebak Bulus sampai ke tujuan akhir. Didalam tanah dibangun dua tumpuk terowongan dari besibeton, re-enforced fiberglass atau dari bahan plastik lainnya. Terowongan yang diatas dipakai untuk jalur MRTJ dua arah. Terowongan yang kedua yang berada dibawah jalur MRT ini dibagi dua, dimana yang satu dan lainnya kedap air. Bagian atas terowongan kedua adalah untuk menampung air hujan. Bagian bawah terowongan kedua untuk menampung air limbah dari rumah-rumah. Bagian terowongan dibagian Utara yang mendekati pesisir laut, diberikan lapisan luar dari plastik untuk mencegah kerusakan oleh air yang bercampur air laut yang merembes ke badan terowongan besi beton. Seandainya MRTJ ini tidak memakai kereta api, dengan sendirinya tidak memerlukan rel-relnya dari besibaja, dan mengoperasikannya dengan bus-bus listrik sebagai penggantinya, kemungkinan terbuka untuk membangun terowongan selain dari besi beton. Terowongan-terowongan dibuat dari bahan "re-enforced fiberglass" atau "ferrocement" cukup untuk menahan berat bus-Bus bermotor listrik itu.
Dalam pembuatan terowongan MRTJ serta terowongan penampungan air hujan dan penampungan air limbah dari rumah-rumah, disamping pemakaian mesin-mesin alat-alat besar, juga harus diusahakan untuk memperkerjakan pekerja harian. Diutamakan adalah para gelandangan, dengan demikian jumlah gelandangan di Ibu Kota akan berkurang. Juga untuk memberikan kesempatan kepada para gelandangan untuk mencari pengalaman kerja atau keahlian dasar yang mudah-mudahan dapat menghindari mereka kembali menjadi gelandangan dikemudian hari.
Terowongan teratas dipakai sebagai jalanan MRTJ. Diatas terowongan ini, kiri kanannya dibangun dinding beton dengan ketinggian tertentu, kemudian diisi dengan tanah hasil galian terowongan. Kelebihan tanah galian dipakai untuk mengisi lahan-lahan yang rendah diseluruh Kota. Diatas tanah sepanjang route MRTJ ini, dalam jarak-jarak tertentu, ditanam tanaman-tanaman hias, bunga-bunga dan pohon-pohon rindang. Dan ditengah-tengah dibangun jalan untuk berjalan kaki dari batu bata merah. Ini merupakan Taman yang terpanjang diseluruh dunia. Dalam kepanjangan tertentu dibangun lapangan terbuka. Lapangan terbuka ini merupakan Pasar Terbuka dengan Kiosk-kiosk untuk berjualan makanan, barang-barang kerajinan tangan, dan barang-barang lainnya. Mudah-mudahan di ruang terbuka dibeberapa tempat sepanjang route MRTJ ini dapat menarik para pedagang dipinggir jalan. Ini adalah dalam usaha membersihkan jalanan daripada pedagang atau warung-warung liar. Juga ini merupakan usaha dalam menghidupkan kembali Pasar Tradisionil yang mewarnai kehidupan rakyat selama ini Dengan arti kata lain, meneruskan peninggalan nenek-moyang jangan sampai punah karena kemajuan jaman.
Sepanjang route MRTJ ini selang-seling dibangun taman bunga atau pohon-pohon rindang dan kiosk-kiosk. Penerangan sepanjang taman Batu Merah ini, dibuatkan pohon kelapa buatan yang diatasnya terpasang Solar Panel pengisi baterai dan baterai dipakai sebagai sumber penerangan listrik. Kesibukkan semalaman di Taman Terpanjang Didunia ini menunjang akan kesibukkan MRTJ mengangkut penumpang diluar jam-jam kerja. Dengan pengharapan penjualan karcis akan mencapai semaksimal mungkin. Dengan demikian sebahagian besar perongkosan pemeliharaan MRTJ dapat diharapkan dari penjualan karcis.
Dalam waktu-waktu tertentu, umpamya Perayaan 17 Agustus atau Perayaan HUT DKI diadakan pertandingan "jalan kaki" di taman ini, dengan mengundang para peserta dari Mancanegara. Ini dalam usaha menarik turis asing atau turis dalam negeri. Di Boston dan New York City ada pertandingan Lari Marathon, di Jakarta da Pertandinag "Jalan Kaki" Marathon sepanjang route MRTJ.
Di New York ada Central Park, dimana luasnya sama dengan Kerajaan Monaco. Di Cina ada "Great Wall". Di Indonesia ada Taman Bunga dan Taman tanaman hias serta pohon-pohon rindang dan Pasar Terbuka sepanjang 18 Kilometer, diatas route MRTJ.
Mengingat tiang-tiang jalanan MRT ini terbuat dari besi beton, dengan mengalihkan kedalam tanah dan sekaligus membangin terowongan penampung air hujan dan terowongan menampung air limbah dari rumah-rumah, tidak akan menambah biaya yang sangat besar. Namun ada beberapa keuntungan bila jalanan MRT ini didalam tanah. Yang jelas tidak merusak pemandangan. Juga dengan mengalihkan jalanan MRT ke dalam tanah akan mengurangi ongkos-ongkos perawatan. Umpamanya tak akan terjadi coretan-coretan atau tulisan-tulisan yang sifatnya menghasut masyarakat di tiang-tiang beton itu. Dengan begitu tidak memberikan jalan bagi tangan-tangan jahil atau para pelaku penghasut atau teror. Dengan arti kata lain, mencegah usaha-usaha meresahkan warga.
Apakah MRT ini harus berupa Kereta Api? Apakah tidak dapat dipakai bus-bus dibawah tanah ? Bus-bus ini mesinnya dikeluarkan, juga "as atau gardan"-nya, serta "Gear differential" diroda belakang. Dengan demikian berat bus ini akan berkurang. Ditempat mesin dipasang motor listrik, dimana motor listrik ini menggerakkan roda depan bus itu. Tiga-empat atau lebih bus-bus digandeng satu sama lainnya. Setiap Bus mempunyai motor penggerak listrik, dimana motor-motor listrik ini diatur oleh "supir" yang duduk di Bus yang paling depan. Untuk keselamatan penumpang, dua Bus dijadikan satu merupakan satu gerbong. Harus ada pintu penghubung antara gerbong yang satu dengan yang lainnya.
Tenaga listrik untuk memutarkan motor listrik di Bus ini diambil dari baterai-baterai melalui kabel yang dipasang diatas seperti trem. Kumpulan batre ditempatkan di station-station. Pengisian baterai ini adalah dengan memakai Solar Panel yang dipasang diatas atap statiun. Setiap statiun hanya memberikan tenaga listriknya untuk jarak tertentu dari statiun itu ke dua arah. Kalau Bus bermotor listrik ini berjalan dengan mengambil tenaga listrik dari satu station ke station lainnya. Dengan cara bertahap ini, pengadaan baterai disetiap station tidak perlu besar, berarti mengirit tempat dan ongkos. Juga pengadaan tenaga listrik untuk tenaga penggerak motor di Bus itu, dibagi-bagi antara statiun yang satu dan yang lainnya. Pembagian tenaga listrik secara bertahap ini akan menjamin daya tahan baterai. Cara ini akan mencegah penarikan tenaga listrik yang terlalu besar dari baterai-baterai stasiun, disamping meringankan ongkos dan pemeliharaan alat-alat.
Agar Bus bertenaga listrik ini berjalan seperti kereta api, dibangun rel dari besi beton ditengah-tengah seperti monorail. Karena badan Bus yang sudah "kosong" berarti badan Bus yang ringan ini tidak memerlukan motor listrik yang besar dan kuat sebagai tenaga penggeraknya, suatu usaha untuk menekan ongkos pembangunan proyek MRT ini. Setiap jarak-jarak tertentu, diatas permukaan tanah dibangun menara udara, dibuat sedemikian rupa seperti pohon kelapa atau pohon enau. Menara ini adalah untuk menghembuskan udara segar ke terowongan MRT. Diatas pohon buatan ini dipasang solar-solar panel seolah-olah berupa dahan-dahan daunan, dibawah pohon ini adalah tempat motor listrik yang menghembuskan udara. Karena motor listrik ini ada diatas tanah, menggampangkan dalam usaha pemeliharan atau perbaikan-perbaikan. Jalanan Bus bermotor listrik ini, dikedua ujungnya berupa lingkaran sehingga Bus bermotor listrik ini berjalan terus menerus kedepan menjalani "relnya" tanpa keluar dari "loop" jaringan jalannya.
Disamping atap setiap stasion MRT diatas tanah dipasang Solar Panel, juga disediakan tempat parkir mobil dan sepeda motor. Bagi langganan bulanan MRTJ, bila datang sendiri dikenakan pembayaran ongkos parkir yang tinggi. Bila membawa penumpang juga langganan bulanan MRTJ akan mendapat potongan. Kalau membawa penumpang pelanggan bulanan MRTJ yang memenuhi mobilnya dikenakan tarip yang paling rendah. Demikian juga bagi langgannan bulanan pengemudi sepeda motor dikenakan tarip serupa. Diusahakan bahwa sepeda motor dikenakan tarip tertentu. Tidak ada pengecualian. Dengan demikian akan tumbuh dirumah-rumah penduduk sekeliling stasiun MRTJ usaha penitipan sepeda motor dengan tarip dibawah penitipan di stasiun. Ini akan menambah penghasilan penduduk sekeliling stasiun MRTJ. Juga karena persaingan pemilik rumah yang satu dan lainnya akan timbul usaha-usaha untuk memperbaiki jalan ke rumah yang satu dan yang lainnya agar tidak becek agar disukai para pengendara sepeda motor, mengharapkan menjadi langganan tetap. Jalanan kerumah-rumah sekitar setasiun itu akan menjadi bagus dan teratur rapih.
Dengan mengganti Kereta Api dengan Bus-bus bermotor listrik akan memotong perongkosan pembangunan MRTJ ini dengan drastis. Ongkos yang disisihkan itu dapat dipakai dengan pengadaan Transportasi Umum diatas tanah. Bus-way, umpamanya dengan Bus bermotor Listrik seperti Tram tempoe doeloe. Tenaga listriknya dengan Tenaga Surya, atap setiap Pemberhentian Bus dipasang Solar Panel. Setiap Pemberhentian Bus memberikan Tenaga Listrik sendiri-sendiri, untuk jarak tertentu. Dengan kata lain, Pengadaan Tenaga Listrik ini seperti "lari estafet". Spesifikasi Bus Bermotor Litrik didalam tanah dan diatas tanah harus sama. Dengan demikian suku cadangnya dapat dipakai dari yang satu dan dengan lainnya. Ini akan mengirit ongkos terutama dalam pengadaan suku cadang. Bus yang dicat warna-warni dimana dihari libur dapat menarik para turis lokal atau turis asing. Di Manilla ada Jeepney, di Jakarta ada Bus warna-warni tak berpolusi dan ramah lingkungan.
Dengan memakai Bus Bermotor Listrik didalam tanah akan menurunkan jumlah ongkos pembangunan MRTJ. Rel kereta api tidak perlu dibangun. Mengingat Bus jauh lebih ringan daripada kereta api apalagi tanpa berat rel-rel dari besi, pembangunan terowongan besi beton untuk jalur MRTJ akan lebih irit. Tentunya tidak memerlukan semen maupun besi beton sebanyak bila dipakai Kereta Api sebagai alat pengangkutan penumpang MRTJ.
Mass Rapid Transit, tidak berarti harus memakai kendaraan dengan kemampuan untuk mengangkut penumpang dengan jumlah besar, juga tidak berarti harus mempunyai berkecepatan tinggi, tetapi yang dipentingkan adalah kedatangan disetiap stasiun selalu tepat dengan jadwal serta kedatangan kendaraan penumpang yang berikutnya juga tepat dengan jadwal. Dengan demikian waktu penumpang untuk menunggu di stasiun menjadi singkat.
Terowongan dibawah terowongan MRTJ, bagian atasnya diperuntukkan sebagai tempat penyimpanan air hujan. Air hujan ini diproses untuk dijadikan air minum. Pabrik penyulingan air hujan ini dibangun diatas tongkang yang mengapung di Banjir Kanal. Air yang mengisi tempat penampungan ini dapat dipakai sebagai air untuk memadamkan kebakaran. Dalam jarak tertentu dipasang pompa-pompa listrik untuk memompa air untuk kebutuhan pemadam kebakaran.
Bagian bawah dari terowongan ini diperuntukkan untuk menampung air limbah dari rumah-rumah. Juga air limbah diselokan-selokan dialirkan ke tempat penampungan ini melalui "riol" didalam tanah. Dari tempat penampungan ini, air limbah dari rumah-rumah disalurkan ke Banjir Kanal/Ciliwung. Dalam waktu-waktu tertentu, dasar Banjir Kanal/Ciliwung dikeduk. Dengan dikeduknya Banjir Kanal/Ciliwung memungkinkan untuk dapat menampung lebih banyak lagi air-air kotor dari rumah-rumah atau selokan-selokan terbuka. Tanah dari dasar Banjir Kanal/Ciliwung diangkut ke tongkang-tongkang sepanjang Banjir Kanal. Di tongkang-tongkang ini tanah yang dikeduk tersebut diolah untuk dijadikan pupuk alamiah berupa pellets. Pengolahan air hujan menjadi air minum dan pengelohan tanah dari dasar Banjir Kanal/Ciliwung dioperasikan oleh BUMD. Suatu pemasukkan baru bagi Pemda.
Dimuara Kali Ancol dibangun waduk. Permukaan waduk ini diusahakan agar lebih rendah dari permukaan air di Kali-kali di Jakarta termasuk Banjir Kanal. Dengan demikian, aliran air akan terus menerus mengalir ke Waduk Kali Ancol. Air dari waduk ini dipompa ke laut. Tenaga Listrik untuk memutarkan pompa air ini diambil dari Tenaga Surya dengan menampung sinar matahari melalui Solar Panel.
Dengan kata lain, pembangunan MRTJ seperti tersebut diatas, disamping memberikan jasa pengangkutan penumpang, juga memberikan jasa-jasa lainnya yang sangat berguna bagi penduduk.
===mangSi092511===
Apakah rekan-rekan tahu, di Kelurahan tempat tinggal Anda, RT mana saja yang rawan banjir ? jika belum tahu, cobalah jalan-jalan ke kantor kelurahan, dan carilah informasinya disana ..
Jika sudah dapat, ini jadi dapat salah satu bahan perbincangan yg menarik selepas shalat berjamaah di musholla :)
- Redaksi NP
Sekarang ini banjir karena hujan disetiap daerah terutama di Pulau Jawa, menjadi berita utama di setiap Koran. Apakah ini karena pertumbuhan kota ? Harus dimengerti bahwa dengan di Negara Yang Berkembang hal ini akan terjadi. Yang menentukan hanyalah waktu.
Kalau banjir ini disebabkan oleh karena pertumbuhan kota, tentunya jauh-jauh sebelumnya dapat dipikirkan cara-cara menanggulanginya. Kalau pertumbuhan kota ini dengan membangun rumah-rumah maupun gedung kantor-kantor yang tidak teratur menjadi sebabnya, sebetulnya bukan alasan yang kuat untuk menyebabkan banjir karena hujan.
Hujan walaupun bagaimana lebatnya, airnya akan mengalir ketempat yang terendah Tanpa diatur air hujan akan mengalir sendiri. Jadi untuk menanggulangi banjir karena hujan, harus diberikan jalan bagi air hujan untuk mengalir tanpa rintangan dan pada titik terendah disediakan tempat untuk menampung air itu.
Di Jakarta, titik yang terendah adalah permukaan air di Banjir Kanal. Dengan arti kata lain, tempat untuk menampung air hujan dengan titik terendah sudah tersedia. Sekarang bagaimana caranya agar air hujan agar mengalir dengan gampang ke Banjir Kanal ini. Juga dijaga bagaimana agar permukaan air di Banjir Kanal ini tetap rendah.
Untuk menjamin kemampuan Banjir Kanal dalam menampung air hujan, dasar Banjir Kanal harus dikeruk dalam waktu-waktu tertentu secara teratur. Lumpur dari dasar Banjir Kanal ini ditumpuk keatas tanggul. Untuk memperbesar volume penampungan lumpur dari dasar Banjir Kanal ini, dibangun tembok yang tegak lurus dari sisi tanah yang menyentuh air. Karena tanggul yang sekarang ini dibeberapa tempat merupakan seperti huruf "V".
Cara lain, ialah permukaan tanggul ini dibangun seperti teras-teras sawah di Pulau Bali. Dengan cara ini, mencegah longsor, menambah jumlah kemampuan untuk menampung lumpur diatas tanggul. Keuntungan lain, Pemda dapat menyewakan tanggul-tanggul ini kepada perusahaan swasta untuk ditanami sayuran seperti Bayam. Atau dianjurkan anggota RW/RT setempat untuk mengolahnya dengan menanam bayam dengan dibentuk koperasi. Usaha ini akan menyerap tenaga kerja. Kalau lahan ini dikelola oleh swasta diprioritaskan untuk dipekerjakan ialah orang-orang yang bertempat tinggal di RT/RW itu.
Dibeberapa tempat tertentu, lahan yang paling tinggi dari tanggul ini diratakan sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan penduduk setempat sebagai tempat rekreasi.. Pemda membangun "Taman" Bunga serta tanaman hias lainnya dan alat-alat permainan bagi anak-anak. Tanahnya ditembok agar dapat dipakai sebagai tempat bermain bola basket. Dibangun tembok untuk anak-anak bermain bola tenis. Pada malam hari dengan memakai GenSet, sebagai lapangan badminton. Anggota RT/RW dimana Taman itu berada diberikan tanggung jawab dalam mengurus Taman ini. Diundang perusahaan-perusahaan untuk ikut menyumbang dalam pembangunan taman ini.
Sejalan dengan usaha memperdalam Banjir Kanal ini, pembangunan "selokan" dibawah tanah harus dimulai. Pembangunan selokan dibawah tanah selain untuk pembuangan air hujan, juga untuk pembuangan air limbah dari rumah-rumah. Dengan demikian "selokan terbuka" akan lenyap dan kesehatan penduduk akan naik karenanya.
Meperdalam Banjir Kanal, Kali Ancol, Gunung Sahari, Cideng dan kali-kali lainnya. Dalam jarak-jarak tertentu dibangun "Pintu-pintu Air". Ini dperlukan agar permukaan air di antara pintu-pintu air ini tetap dalam ketinggian tertentu. Bila permukaan air naik, pintu air dibuka sampai mencapai permukaan yang dianggap aman.
Di Muara Kali Ancol dibangun waduk, air dari waduk ini dipompa kelaut. Diusahakan agar permukaan air di waduk ini selalu lebih rendah dari permukaan air di Kali Ancol. Dengan demikian air di Banjir Kanal, Kali Ancol dan Kali-kali lainnya akan tetap mengalir menuju Waduk ini.
Air diantara pintu-pintu air ini dipakai untuk usaha-usaha memadamkan kebakaran. Dalam jarak-jarak tertentu dari Banjir Kanal dan kali-kali lainnya ini dibangun "kran-kran" air untuk dihubungkan dengan pompa air di atas truk Pemadam Kebakaran. Dapat juga kran-kran air mengisi truk-truk tanki dimana airnya disemburkan disiang hari untuk membasahi jalanan agar tidak berdebu. Kran-kran dibangun diseberang jalan dari tanggul-tanggul, dengan demikian dapat dipakai sebagai air untuk menyiram tanaman didepan rumah-rumah. Ini merupakan keuntungan lain yang dapat dimanfaatkan dalam usaha penghijauan kota. Karena air yang dipakai untuk menyirami tanaman ini adalah air kali, pendudukpun tak akan segan-segan menyirami tanaman atau pohon-pohonnya.
Dibangun tabung air yang kedap udara di dalam tanah yang disambungkan kekran-kran ini. Secara bertahap tabung air Pemadam Kebakaran disambung-sambung sampai masuk kedalam permukiman penduduk. Karena masuk gang, kemungkinan besar truck pompa air dari Pemadam Kebakaran, tidak dapat masuk kedalam gang ini. Portable Gasoline Engine Pump dibawa masuk dan ditarik oleh Para Anggota Pemadam Kebakaran, dan dipasang di kran-kran yang ada sepanjang gang itu. Untuk mendapat tekanan air yang lebih besar, truck diperlengkapi dengan pompa bertenaga besar, menyedot air dari Banjir Kanal kemudian mengisi tabung-tabung kedap udara dalam tanah yang dipasang di gang-gang itu. Ini dperlukan kalau rumah yang terbakar itu letaknya agak jauh dari gang.
Sungai Cikapundung terjepit di antara pemukiman yang padat. Mungkin juga kumuh. Sungai dekat perumahan sering mengalami pendangkalan karena aktivitas membuat sampah, memancing, MCK, dll dari warga setempat. Yang ujung2-nya mendatangkan air bah/ banjir, karena daya tampungnya menjadi berkurang. Apalagi curah hujan akibat pemanasan global makin besar dari hari ke hari. Jika akan dijadikan ikon seperti Venesia, pekerjaan raksasa harus dilakukan oleh para pemangku kepentingan. Mulai dari penertiban di bantaran sungai.
(Redaksi NP, Sumber : http://anisavitri.wordpress.com/2010/01/19/rp-500-milyar-biaya-monorel-sungai-cikapundung-akan-direvitalisasi/)
Ayana walungan Cikapundung di Bandung, tangtuna ku nu ngabukbak leuweung jeung ngajadikeun lahan bakal dicicingan ku jelema, geus ningali yen walungan ieu tah penting pisan jang Kota Bandung.
Ayeuna ngan kudu jadi pikiraneun urang kumaha sangkan ayana Walungan Cikapundung ieu teh bener-bener gede kagunaana jang balarea. Nya tangtungna ka Warga Kota Bandung.
Naha dipikiran Cikapundung teh rek dijadikeun "reservoir" jang wadah cihujan sangkan Kota Bandung pangpangan nu di kidul teu kabanjiran. Oge ieu "reservoir" caina bisa dipake mun keur musin halodo. Nya jang naon wae., ngumpulkeun cai jang kaperluan Pemadam Kebakaran atawa caina dipake jang ngabaseuhan jalan-jalan ngarah teu teu panas teuing mun beurang-beurang. Oge mun aya angin ngagelebug, ngurangan kebul. Caina disemprotkeun tina truk.
Atawa mun rek dipake jang "penampungan air limbah penduduk" (sewer system), supaya "kotoran"-na namper kahandap, nya dijieun "pintu-pintu air" ditempat-tempat sapanjang walungan jiga balong. Nya balong-balong ieu dikeruk sataun sakali samemeh musim hujan. Sangkan leuwih jero jadi "kapasitas penampungan"na oge leuwih gede. Meureun ku dikerukna balong-balong ieu meunang disebutkeun "penjegahan banjir". Disisi balong dijieun WC umum, ditutup luhurna.
Kumaha eta miceunan anu "koneng-koneng ngambang" ? Nya eta balong dipelakan lauk emas. Disadiakeun tempat jang nguseup, dikontrakeun ku Pemda ka pausahaan. Aya tempat khusus jang barudak teu kudu mayar. Keun sina anteng nguseup tibatan ulin di jalanan atawa minuhan Mall. Oge teu salah mun eta "balong-balong" dipelakkan eceng gondok. Beukirea eceng gondokna leuwih hade. Nya ngurangan kokotor, boa mun nepi ka Pasirmalang caina geus rada herangan. Atawa leuwih jauh deui, ngarah leuwih rea eceng gondokna. Boa meureun sugan we caina bisa disaring deui jeung dibersihan make obat-obatan, sugan kapake jadi "ciherang". Tapi kudu diinumna mun geus jadi ci asak tiis tina kendi.
Oge "pintu=pintu air" ieu nahan runtah-runtah bangsana plastik kaleng jeung nu laenna. Oge ieu bisa dikontrakeun ka pausahaan, panghasilan anyar jang Pemda.
Oge Cikapundung bisa dijieun "penampungan air hujan". Tangtuna kudu diwangun riool-riool sapanjang jalan. Riool-riool ieu ukuranna kudu gede.sababna dipake jang miceun "air limbah penduduk" jeung cihujan nu dipiceun ka Cikapundnung. Cihujan salain aya jalana jang dipiceun ka Cikapundung, oge ngerok runtah-runtah sesa-sesa "air limbah penduduk" sakalian dipiceun ka Cikapundnung.
Jadi urang ulah nyalahkeun "Alam" ku ayana banjir cihujan. Cihujan teu kudu diatur ku manusa, cihujan kumanehna sorangan neangan lahan nu leuwih handap. Jadi kahiji nyieun jalan sangkan cihujan aya jalana pindah ti nu luhur kanu handap. Mun dibere jalan nu euweuh halangannana caina ngocor gede, sapanjang jalana cihujan moal aya banjir. Mun geus nepi ka tempat nu panghandapna nya ngumpul. Mimiti jadi balong leutik terus ngagedean da caina nambahan tea, jadi leuwih gede terus we jadi banjir. Jadi mun aya wadah nu cukup gede sangkan cihujan teu kaluar tina wadahna tea, moal aya banjir. Boa muereun eta "wadah" teh kudu dijeroan sawaktu-waktu sangkan kapasitasna ngadean. Atawa meureun dibor disabaraha tempat di "wadah" eta atawa balong-balong di "Pintu air" , nyieun jalan jang cihujan balik ka jero taneuh.
Ku ayana ITB jeung Universita teknik laenna di Bandung, Cikapundung oge bisa dijadikeun "laboratorium" atawa paranti nyoba teori-teori "Penanggulangan Banjir" jeung "Penaggulangan Tanah Longsor". Sugan jeung sugan, Menristek ngirim ahli-ahli jeung danana jang usaha ieu.
Sugan wae teori ieu bisa nambahan waktu nu leuwih panjang deui samemeh Cikapundung saat. Ayeuna we pedah aya Cikapundung, cenah mah urang Sunda mah sok gampang pundungan. Komo deui mun caina geus saat, jadi ngan Pundung na nu tinggaleun Urang Sunda beuki teu kaopan nya beuki pundung.
nyc 02/17/08
MangSi
1. Indonesia: Perlu Sungai yang Bersih untuk Tingkatkan Ketahanan Air dan Pangan
Ada dua macam pembuangan air di NYC. Yang satu, setiap jalan termasuk jalan layang, ada tempat pembuangan air hujan. Air hujan langsung masuk saluran air dibawah tanah dan langsung dibuang ke sungai. Di setiap lubang pembuangan itu, dibawah tanah dibangun tempat penampungan air berbentuk empat persegi terbuat dari beton dengan ukuran kira-kira 2 m x 2m x 4 m. Air hujan memenuhi penampungan ini, air yang mengalir dari bibir atas penampungan ini yang disalurkan ke got utama untuk disalurkan ke sungai. Kegunaan penampungan empat persegi dari beton ini adalah untuk menampung kotoran-kotoran terutama pasir atau tanah agar mengendap didasarnya. Dalam waktu-waktu tertentu, melalui lubang diatas penampungan ini, kotoran-kotoran diambil atau dikerok dengan alat khusus berupa "cakar ayam" terbuat dari besi. Cakar ayam ini diturunkan kedalam tempat penampungan dalam keadaan terbuka, kemudian ditarik keatas dalam keadaan tertutup. Dan isinya berupa pasir atau tanah beserta sampah lainnya dibuang di bak truk.
Got pembuangan air hujan dibawah tanah ini berukuran besar. Orang dengan ukuran ketinggian orang bule dapat berjalan tegak dengan leluasa. Dilangit-langit got besar ini terpasang tabung-tabung dari bahan plastik. Tabung-tabung ini berisi kawat-kawat, kawat tilpon, kawat listrik dan kawat-kawat lainnya untuk keperluan komunikasi. Kawat-kawat listrik untuk dipakai penerangan-penerangan lampu jalanan atau lampu-lampu lalu lintas. Di NYC terutama di daerah Manhattan tidak terlihat kawat-kawat apapun yang terpancang diatas permukaan jalanan. Juga got besar itu dilangit-langitnya ada pipa-pipa besi untuk menyalurkan uap panas ke gedung-gedung diatasnya. Uap panas ini adalah uap pembuangan dari uap panas yang dipakai untuk memutarkan turbine-turbine generator listrik (PLTU).
Dalam pembuangan air limbah dari rumah-rumah, got didalam tanah sebagai saluran pembuangan yang dihubungkan dari rumah-rumah ke got ukuran besar yang berada didalam tanah dibawah jalanan beraspal. Air limbah dari rumah-rumah tidak langsung dibuang ke sungai, tetapi disalurkan ke tempat penyulingan air limbah dari rumah. Di tempat penyulingan ini, air kotoran dari rumah-rumah disaring. Airnya setelah penyulingan, baru dibuang ke sungai. Ampasnya diolah berupa pellets. Pellets ini lain tidak adalah pupuk, dimasukkan kedalam karung dan dikirim ke perkebunan jeruk di Florida. Dijual tentunya, pemasukkan extra untuk kas Kotapraja. (Ingat semua "sampah" dapat di -daur ulang kecuali mayat dan bangkai).
Kira-kira sampai 20 tahun yang air limbah dari rumah-rumah dibuang langsung ke sungai. Salah satunya adalah Sungai Hudson sebelah Barat Manhattan. Memang murah dan gampang membuang air kotoran rumah langsuing ke Sungai Hudson ini, tetapi ada kerugiannya. Puluhan tahun berlangsung sepertri ini mempunyai dampak negatip yang besar sekali. Sepanjang Sungai Hudson dari Utara Manhattan sampai ke muaranya tidak terdapat ikan satu pun. Namun setelah dibangun tempat-tempat penyulingan air limbah dari rumah dibeberapa tempat sepanjang Sungai Hudson dalam tempo 3 tahun ikan-ikan bermunculan kembali. Sekarang ini Kotapraja membangun Taman sepanjang Sungai Hudson ini. Penduduk setempat berserta turis dari kota lain dan turis asing banyak berlalu lalang berjalan kaki sepanjang Sungai Hudson ini. Dimana kadang-kadang dapat melihat kapal-Pesiar yang mampu menampung ribuan penumpang singgah dipelabuhan penumpang.
Lain halnya di luar kota NYC, kota-kota kecil sekitar NYC air limbah dari rumah-rumah ditampung ditempat pembuangan yang dibangun dihalaman rumah yang disebut "septic-tank". Airnya meresap kedalam tanah, ampasnya disedot kedalam tanki diatas truk untuk dibawa ketempat pengolahan. Tentunya agar tidak keluar baunya, didalam septic-tank diberi obat chemical, selain agar tidak mengeluarkan bau juga agar isi septic tank itu tetap cair tidak membatu.
Kembali ke NYC, dengan kedatangan kembali ikan-ikan di Sungai Hudson ini, setiap hari libur ribuan penduduk setempat berdiri dipinggir Sungai Hudson siap dengan pancingan-pancingannya. Lumayan membawa pulang seekor dua ekor ikan hasil pancingannya. Investasi yang mahal (billionan dollars) yang dikeluarkan oleh Koptapraja dalam membangun tempat penyulingan air kotor dari rumah-rumah itu, ternyata dapat memberikan kenyataan yang nyata dan berwujud berupa Taman dan tempat rekreasi warganya. Pajak dikenakan kepada setiap warga kota Metropolitan ini dikembalikan kepada warganya berupa tempat rekreasi sebagai usaha meningkatkan kesejahteraan warganya.
Keistimewaan kota New York City ini ialah adanya Taman-taman dengan pohon yang rindang, bunga-bunga warna warni serta tempat bermain anak-anak disertai air mancur dimana anak-anak dapat bermain meneduhkan badan dari panasnya udara dimusim panas. Juga tempat untuk bermain basket ball. Pemeliharaan taman-taman ini adalah tanggung jawab Kotapraja. Dibeberapa tempat, taman ini dipelihara dengan baik oleh warga yang bertempat tinggal sekeliling taman itu. Di Jakarta taman serupa seperti ini dapat saja di bangun, silahkan mampir di http://manggih.multiply.com dengan tag "banjir", ada tulisan mengenai taman seperti ini.
sn081811