وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).
Pada bulan Desember penulis merencanakan untuk melakukan percobaan untuk membuat komposter takakura untuk digunakan di rumah, dengan harapan, jika berhasil dapat menularkan ilmu dan caranya kepada para tetangga.
Cara nya bagaimana sudah jelas, bisa membaca presentasi dari Pak Sobirin yang berjudul "Cara Pengolahan Sampah Domestik, Membangun Lingkungan Sehat Berbasis Kreativitas Keluarga".
Penulis dan Istri sudah membeli keranjang, seharga Rp. 85.000,-. Gambar keranjangnya seperti berikut :
Selain keranjang yang dibeli adalah tapai, untuk membuat MOL (Mikro Organisme Lokal).
Selanjutnya, yang diperlukan adalah sekam, sesudah mencari-cari di tukang tanaman hias, yang didapatkan hanya sekam bakar .., dan berhari-hari sejak itu, belum sempat jalan-jalan lagi untuk mencari sekam .. :(.
Ya, akhirnya rencana awal ini gagal karena hanya masalah sepele, tidak ada sekam.
Tapi sebenarnya ada satu lagi yang menjadi penyebab kegagalan, apa tebak ? komunikasi. Ya, komunikasi antar anggota keluarga. Karena menyampaikan ide ini kepada sesama keluarga setengah-setangah, tidak dilakukan pertemuan keluarga, presentasi dan mendiskusikan jika progam nol sampah di rumah ini efek sistemasi positif yang akan terjadi seperti apa ...
Karena penyebab itu lah, 'ruh semangat nol sampah', masih kurang terasa di rumah penulis ...
Tetapi setidaknya penulis masih bisa melakukan satu hal kecil terkait program nol sampah ini, yaitu mulai menanam benih-benih cabai dengan memanfaatkan kaleng-kaleng dan botol-botol bekas.
Karena penulis masih miskin tentang penanaman cabai ini, hanya mengikuti how-to sederhana yang dapat dibaca di http://pkm.openthinklabs.com/home/topik/lingkungan-environment/apotek-hidup/referensi/kliping-tanaman-apotek-hidup/cabai/kliping-artikel/bertanam-cabe-di-polybag, hanya bisa berharap semoga 15 hari lagi ada kabar gembira tentang uji coba kecil ini .. :).
Album tentang Program Nol Sampah Negeri Pelangi, dapat dilihat di album Mewujudkan Visi Nol Sampah menjadi Kenyataan!
Ok, mungkin cukup dari penulis ..
Sekarang, bagaimana program nol sampah di rumah Sobat ? Tuliskan pengalamannya dan kirim ke info@negeripelangi.com atau tulis saja langsung di bagian komentar pada artikel ini.
Mari, Kita belajar lebih 'menyayangi' sampah .., mulai dari sekarang!
Assalamu'alaikum Wr.Wb,
Apa kabar sobat ...? bagaimana kabar hatimu hari ini ..? Apa amal yang telah sobat lakukan hari ini ..?
Seringkali kita, silau dengan kekayaan dunia.
Kekayaan dalam hal ini, harta, rupiah, dollar, memang harus diakui, mau tidak mau kekayaan dalam bentuk ini menjadi salah satu hal yg kita kejar, karena tanpa uang, kita 'tidak' bisa memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan ..., karena harta dalam bentuk ini adalah alat tukar yang diakui oleh kita bersama.
Tapi saya bermimpi, boleh kan bermimpi ?, suatu saat nanti, alat tukar itu bukanlah uang .., melainkan tolong menolong agar masing-masing kita tetap memegang erat 'Tali Agama Allah' dengan kuat ..., alat tukar yang pasti tidak akan rugi ...
Kebutuhan utama kita apa sih yang utama ?
1. Sandang, Pangan, Papan
2. Beraktualisasi diri, menyelami segala rahasia di alam ini, karena Allah menciptakan sesuatu, pasti ada alasannya, tidak ada yang sia-sia ...
Yang lainnya ... ? itu kebutuhan sekunder .., menurut hemat saya ...
Sedangkan kita diciptakan, tugas kita tidak lain hanya untuk beribadah, baik vertikal maupun horizontal ...
Jadi, ada alat tukar yang lebih ideal, dari Dinar dan Dirham, salah satu cara untuk merealisasikannya adalah belajar dari sejarah, tetapi terlalu dini untuk menceritkannya secara detail, intinya adalah :
Pedesaan = Madinah, Perkotaan = Makkah.
Tapi bagaimana caranya agar hal ini dapat teralisir... ? Ya tentu saja dicoba .., lakukan eksperimen dengan skala mini..., mulai dari diri sendiri dan keluarga.
Mudah-mudahan tidak ada yg melarang saya untuk bermimpi seperti ini ...
Salam'alaina,
Pelangi Pekayon
Berdasarkan data statistik, jumlah KK (Kepala Keluarga) di Kecamatan Pasar Rebo adalah 32.030 KK. Jika masing-masing KK memiliki rumah dan septic tank nya masing-masing, dengan asumsi ukuran septic tank nya 2x1x1.5m, maka terdapat sesuatu yang sebenarnya menjadi 'rahmat' bagi kita semua sebanyak 96.090 m3
Mengapa Rahmat .. ? Karena 96.090 m3 itu dapat diolah menjadi sumber energi terbarukan ataupun pakan Ikan Mas ... :) (bayangkan pacilingan diatas balong yang penuh dengan Ikan Mas dengan sirkulasi yang lancar.
Bagaimana upaya menaikkan 'nilai' 96.090 m3 dapat terwujud ? Ya tentu saja, dengan Ilmu! [1]
Semoga sepetik surat cinta dari Sang Maha Pemilik Ilmu berikut, dapat memecut semangat kita dalam menuntut ilmu :
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." (QS. Al-Mujadilah: 11)
Redaksi NP
Apapun namanya, toilet, W.C., kakus,jamban, pangisingan, sebahagian besar dari kita-kita ini, terutama di kota-kota besar, menganggap W.C., itu sudah merupakan hal yang lumrah. Tetapi banyak tempat di bumi ini, dimana tidak tersedianya pembuangan kotoran manusia bukan saja merepotkan (menggali lubang kemudian ditutup dengan tanah galian) juga merupakan sarang penyakit penyebab sakit yang mematikan. Apabila kotoran manusia itu tidak dibuang dengan semestinya atau masuk selokan yang mampet atau kali yang penuh dengan sampah-sampah lainya sehingga kotoran itu tidak mencair, merupakan penyebab utama dari berbagai penyakit. Penyakit seperti, hepatitis, disentri, trachoma, tipes dan kolera. Menurut "World Health Organization" (WHO), Badan Kesehatan PBB, sejumlah 5 juta manusia terjangkit penyakit kolera.
W.C., apakah itu W.C., duduk atau jongkok, untuk membuang kotoran manusia itu sangat mahal, memerlukan air untuk membuangnya dari toilet, memerlukan air yang mengalir didalam riool didalam tanah, memerlukan tempat pembuanganya serta tempat pengolahannya. Juga usaha-usaha pengolahan kotoran manusia ini menjadi pupuk, tidak murah. Ini adalah penyebab utama bahwa dibagian dunia berkembang pembuangan kotoran manusia ini merupakan persoalan yang rumit.
Mr. Marc Deshusses, Insinyur dari Duke Iniversity bagian Pemeliharan Lingkungan, berhasil menciptakan peralatan yang sederhana dalam usaha pembuangan kotoran manusia dengan memakai bahan-bahan yang tersedia sehari-hari. Usaha ini adalah sebagai jalan keluar Negara Dunia Ketiga untuk menangani persoalan pembuangan kotoran manusia.
Menurut Deshusses, dengan ongkos kurang dari $100 USD, dan hanya memakan waktu sehari dalam pembuatannya, alat yang dirancangnya dapat mengolah kotoran manusia, tanpa tenaga listrik atau tenaga lainnya dapat memusnahkan bakteria yang ganas yang disebut "pathogens", penyebab cacat badaniah bayi yang baru dilahirkan.
Caranya adalah kotoran manusia dibuang dalam tabung tertutup. Kemudian dibuat sedemikian rupa didalam tabung itu tidak ada "oxygen", dengan demikian bakteria dapat memakan kotoran -kotoran itu. Sebagai hasil tambahan dari proses bakteria memakan kotoran itu, gas "methane" dihasilkan. Agar supaya gas "methane" itu tidak lepas ke udara, dibakar ditempat dan panas api itu mematikan bakteria-bakteria dan juga virus dari berbagai penyakit.
Mr. Deshusses juga menyarankan agar sampah-sampah lainnya juga dimasukkan dalam tabung kedap itu, terutama sampah-sampah makanan atau kotoran binatang untuk menambah jumlah kotoran untuk dimakan oleh bakteria dengan demikian menambah lebih banyak gas "methane" yang dihasilkan. Membakar gas "methane" yang banyak menjamin akan kemushnahan bakteria dan virus itu.
Sistim ini menurut Deshusses adalah sama dengan "septic tank" yang sangat lumrah dan banyak dipakai di kota-kota kecil. Namun, Deshusses melanjutkan bahwa sistim "Septic tank" dengan sengaja membuang gas "methane" ini keudara. Sebagaimana diketahui gas "methane" adalah termasuk gas yang menyebabkan "green house effects". Malah gas "methane" mempunyai kadar 25 kali lebih besar dibandingkan dengan gas carbon dioxide.
Deshusses melanjutkan bahwa dimana banyak negara-negara didunia ini yang tidak mempunyai cara-cara pembuangan limbah rumah-rumah, terutama kotoran manusia yang cukup memadai. Malah banyak di permukiman-permukiman manusia yang tidak mempunyainya sama sekali, dia merasa yakin bahwa cara-cara pembuangan dan pengolahan kotoran manusia dengan cara-cara yang dia sarankan itu akan mengurangi persoalan yang berkaitan dengan kesehatan penduduk. Dan dia percaya bahwa cara-cara pengolahan kotoran manusia dengan caranya itu akan membawa perubahan besar dalam usaha-usaha perlindungan lingkungan dan tentunya dalam usaha-usaha menaikkan kesehatan penduduk di negara-negara dunia ketiga.
Duke University mempunyai program kerja dan aktip diseluruh dunia terutama di Negara-negara Dunia Ketiga melalui organisasi yang menamakan dirinya "Engineers Without Border" (EWB), kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesai kira-kiranya.."Para Insinyur Tanpa ada Batas "
The Bill and Melinda Gates Foundation, Yayasan milik Bill Gates pencipta software komputer itu, bertujuan untuk membantu agar perorangan dapat diarahkan menuju hidup yang sehat serta hidup untuk menghasilkan sesuatu yang berguna untuknya dirinya.
Yayasan Bill dan Melinda Gates telah menyumbangkan dana sejumlah $ 100,000.- untuk penelitian lebih lanjut dan perkembangan selanjutnya dari usaha-usaha Deshusses ini dalam menanggulangi pembuangan kotoran manusia agar tidak membahayakan lingkungan dan sekali gus menaikkan kesehatan penduduk.
Menurut Deshusses, dia bersama kelompok para peneliti dari Universitas Duke, akan memakai dana sumbangan Biil and Melinda Gates Foundation ini untuk pengetesan secara intensif di laboratorium sebelum memproduksi "prototype" yang mana diperkirakan akan rampung 18 bulan dari sekarang. Apabila proyek ini berhasil, Debushess mengharap akan mengadakan coba uji di 5 negara di Negara Dunia Ketiga dengan pengarahan dari Gates Foundation.
Bill and Melinda Foundation dalam programnya "Grand Challenge Explorations" telah memberikan sumbangan dana sebanyak 110 kali kepada berbagai pihak pada tanggal 7 Nopember 2011. Dan salah satu tujuan utama adalah untuk "memikirkan, merancang dan membuat" W.C., Toilet, Kakus, Jamban, Pangisingan yang baru.
Dalam video-nya, semboyan yang dipakai oleh Gates Foundation, secata berkelakar "Reinventing the toilet--let get our sh*t together and do it"....Yes lets!" diterjemhakan secara bebas, kurang lebih adalah sbb...." Ciptakan kakus baru, ayo kita kumpulkan itu tahi-tahi yang keras, yang kuning, yang mencret .... Ayo!"...aje gile tai dikumpulin !
Alangkah baiknya kalau Pemerintah meminta Engineers Without Borders dari Duke University untuk Indonesia menjadi salah satu tempat "Uji coba" kakus ciptaan Deshusses. Dengan memberi dana kepada Univesitas dalam negeri untuk bergabung dengan EWB serta ikut berpartisipasi secara menyeluruh dalam usaha ini. Dengan begitu kita dapat mengambil manfaatnya serta menerapkan dikemudian hari di seluruh Nusantara.
Mudah-mudahan ini dapat menjadi Proyek bersama antara Pemeritah Pusat dan Pemda dalam waktu dekat. Kalau Anda membaca tulisan ini, harap untuk menyebar luaskan kepada kawan-kawan lainnya. Dan juga menulis surat kepada anggota DPRD maupun DPR untuk menyarankan agar dijadikan Proyek Nasional.
DPR adalah "Dewan Pelayan Rakyat", mari bersama-sama kita kembalikan posisi lembaga yang hormat ini ke jalurnya .., yaitu menjadi Pelayan Rakyat yang tulus, salah satunya adalah dengan menegur dengan bijaksana atau bahkan dengan memberi contoh kepada mereka..
Mari mulai dari diri sendiri.., jika sudah ajak teman, ajak tetangga, kemudian teman-teman dan tetangga-tetangga anda melakukan hal yang sama, nisca gelombang perubahan ke arah yang lebih baik akan bergema dengan keras di Bumi Pertiwi ini ...
Tanyakan pada diri Kita masing-masing, apakah "Darimana, Bagaimana, dan untuk Apa" Rizki yang Kita Peroleh, yang tidak lain adalah titipan dari-Nya, sudah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Al-Qur'an dan Hadits ?
Orang tua sering memberi nasihat, bahwa rezeki itu bukanlah sebuah matematika sederhana, karena kalkulator yang kita memiliki acap kali salah, hanya kalkulator Yang Maha Kaya yang selalu benar, tidak selalu salah .., DIA memberikan rezeki kepada siapa saja yang DIA kehendaki.
Ketika belum menikah, tentu berapapun uang yang ada dikantong Kita tidak jadi masalah, tetapi ketika sesudah menikah, sepertinya prinsip tersebut harus dibuang jauh-jauh dulu ....
Perkiraan pengeluaran, ya.., mungkin ini adalah versi budgeting sederhana di tingkat keluarga, dengan perkiraan ini, kita bisa memperkirakan dengan kasar, minimal.., berapa rupiah yang harus kita bawa pulang tiap bulannya, agar tidak terjadi minus dalam neraca keuangan keluarga ...
Contoh Perkiraan Biaya Pengeluaran yang sederhana adalah sebagai berikut :
No | Nama Pengeluaran | Biaya |
---|---|---|
1 | Belanja Bulanan (Sabun, Susu, dll) | 200.000,- |
2 | Memberi Orang Tua | 400.000,- |
3 | Memberi Mertua | 200.000,- |
4 | Membayar Koneksi Internet | 175.000,- |
5 | Ongkos | 600.000,- |
6 | Menabung | 500.000,- |
7 | Biaya Kontrakan | 500.000,- |
8 | Listrik | 100.000,- |
9 | Dapur | 500.000,- |
10 | Tambahan Biaya Pendidikan untuk Adik | 200.000,- |
Total | 3.375.000,- |
Bagaimana menurut Anda tentang Perkiraan Biaya Pengeluaran diatas ? apakah normal .. ?
Ok, sekarang coba Kita tengok bagaimana kondisi UMR (Upah Minimum Regional) di Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Upah_minimum_regional
Setelah melihat UMR, mungkin Anda akan sedikit kaget ... :), bagaimana ini ?
Ok, mungkin tulisan tentang manajemen Keuangan Keluarga Seri 1 yang super sederhana satu sampai disini dulu, sekarang saya tunggu komentar Sobat, bagaimana jika :
Ditunggu komentar.... , dan diskusinya ...
Di Kelurahan Pekayon Kec. Pasar Rebo, Jakarta Timur, terdapat 116 RT yang memiliki jumlah penduduk 45.203 Jiwa. Entah berapa sampah berupa botol plastik yang dihasilkan oleh warga dalam sebulan.
Jika Kita, warga bisa kompak mengumpulkan sampah botol plastik ini, mungkin salah satunya bisa digunakan menjadi 'perahu' untuk membersihkan Kali baru atau Setu pedongkelan yang berada di tetangga Kelurahan Pekayon.
Redaksi NP
Bagaimana caranya untuk menarik perhatian umum bahwa dunia yang kita huni ini dalam keadaan sangat gawat ? Sampah bertimbun dimana-mana, mengotori muka bumi ini. Pantai penuh dengan botol-botol plastik kosong terbawa ombak dan terdampar di pantai pasir nan putih. Pertama kita mencoba untuk membersihkan pantai-pantai itu dengan mengumpulkan botol-botol plastik yang terdampar. Setelah terkumpul, membangun perahu layar dengan badan kapal terdiri dari botol-botol plastik. Apakah mungkin? Apakah itu hanya khayalan atau impian saja ? Dengan kerja keras, serta ketekunan yang tinggi dan percaya bahwa ini merupakan suatu tugas mulia, bisa saja menjadi kenyataan. Itulah yang mendorong anak buah kapal dari kapal berbadan botol plastik yang menamakan kapal buatannya "Plastiki”. Enam orang penjelajah berlayar dari San Francisco pada tanggal 20 Maret 2010 dengan tujuan berlayar menuju ke Sydney Australia. Perjalanan yang memakan waktu 3-1/2 bulan ini dengan jarak 11,000 mil, dimana mereka itu sekarang ( waktu laporan ini ditulis) masih harus menempuh 4000 miles lagi untuk sampai di Sydney, Australia. Yang sangat menarik, untuk menempuh pelayaran sejauh itu, kapal layar mereka seluruh badan kapal terdiri dari plastik daur ulang dimana sebahagian besar merupakan bagian agar kapal layar itu mengambang, ialah botol plastik kosong berjumlah 12,500 botol plastik dari botol ukuran 2 liter.
David de Rothschild, Ketua rombongan penjelajah muda ini, merancang kapal layar "Plastiki" sebagai usaha untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya dimana botol-botol plastik yang dianggap sebagai sampah ini sebetulnya dapat dijadikan sumber bahan-bahan yang berguna, tanpa memerlukan keahlian atau alat-alat canggih. Kapal layar yang berukuran 18 meter panjangnya ini, ruangan penumpang dan alat-alat penunjang lainnya dibuat dari plastik SRPER (self-reinforcing polyethylene terepthalate), bahan plastik daur ulang bekas pakai benang plastik tenunan.
Kemudian bahan-bahan bangunan kapal layar ini di-lem dengan perekat yang dibuat dari kacang cashew dan tebu. Layar dibuat dari kain polyethylene, dan sebagai tiang layar pipa aluminium bekas tabung yang dipakai pengairan kebun.
Lunas ganda kapal layar “Plastiki” ini terdiri dari botol-botol plastik kosong yang disusun rapih dan "di-ikat" sangat ketat Botol-botol plastik kosong ini merupakan 68 % dari daya mengambang kapal layar ini. Yang sangat menakjubkan ialah bahwa botol-botol plastik itu semuanya tidak memakai bahan apapun sebagai bahan pelindung dari air laut atau dari udara dan teriknya matahari. Botol-botol plastik kosong ini langsung menyentuh dan mengambang di air laut. Keistemewaan dari botol-botol plastik kosong ini ialah, sebelum tutupnya dipasang rapat-rapat, botol kosong diisi dengan “dry ice”. Setelah “dry ice” itu menjadi gas, membuat botol-botol itu mengembang sepenuhnya. Dengan demikian botol-botol plastik kosong itu menjadi keras dan tidak akan penyot-penyot karena tekanan dari air laut.
Kapal layar ini digerakkan oleh motor listrik dimana tenaga listriknya hasil dari berbagai cara, seperti Solar Panel, speda genjot yang memutarkan generator listrik, kincir angin dan turbin listrik yang dipasang dibawah peremukaan air laut. Alat “desalinator” ( merubah air laut menjadi air tawar untuk air minum), alat ini dijalankan dengan tenaga manusia (genjotan). Kapal layar Plastiki tidak mempunyai lemari es, oleh karena itu sayur-sayuran dihasilkan dengan cara bertanam diatas air (hydroponically). Air yang dipakai adalah air kencing yang sudah disaring dan dibersihkan.
Dengan mengambil berkahnya dari pelayaran ini, de Rothschild dan anggota rombongan lainnya bukan saja mencoba agar masyarakat banyak dapat mendapat pelajaran bahwa "sampah" itu dapat merupakan sebagai sumber yang ada kegunaanya. "Sampah" bukan merupakan sebagai "kesalahan" dari kehidupan masa kini dan hanya mengotori muka bumi ini saja. Mudah-mudahan dengan pelayaran Kapal Layar Plastiki ini dapat memberikan kesan yang mendalam bahwa pemikiran "lahir" terus "dikubur", perlahan-lahan dapat dirubah menjadi dasar pemikiran ” lahir untuk dilahirkan kembali”. Sampah adalah bikinan manusia, kita juga yang harus memikirkan bagaimana untuk memanfaatkan “sampah” ini demi untuk kebahagiaan dan kebaikan manusia generasi yang akan datang. Kalau manusia mati harus dikubur…memang begitu aturannya. Ini semua dapat dikatakan…."Wahai,... ini adalah pesan dari 12,500 botol plastik kosong"…………..
Dari perjalanan Kapal Layar Berlunas Ganda "Plastiki" dari Pantai Barat Amerika Serikat ke Sydney , Australia mengarungi Samudra Pacific selama berbulan-bulan dengan jarak 10,000 miles dan tiba dengan selamat di tujuan, apa kiranya yang dapat kita petik sebagai bahan pelajaran.
Pertama yang masuk dalam pikiran kita itu ialah, rupanya apa yang disebut "sampah" itu, dalam hal ini botol plastik dari 2 liter, masih ada kegunaanya dan juga ternyata "sampah" itu dapat bertahan lama dalam menjelajahi Samudra Pacific, berbulan-bulan mengapung dilautan lepas, membawa 4 penumpang beserta segala peralatannya selamat sampai di tujuan.
Membangun Kapal Layar "Plastiki", hanya dengan cara melekatkan botol-botol plastik satu dan lainnya dengan bahan perekat alami, kemudian botol plastik itu di-isi dengan "dry ice" dan dibentuk sebagai lunas kapal layar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik seperti apa yang diperkirakan. Dalam hal ini sebagai lunas kapal mengapungkan badan kapal dipermukaan air laut serta dapat diarahkan dengan baik dalam usaha-usaha berlayar dengan tenaga angin.
Lunas kapal dari botol plastik ini sudah dibuktikan merupakan bahan yang kuat, bahan yang dapat diandalkan dalam mengarungi Samudra, tentunya akan berguna dan aman kalau dipakai dilautan lepas pantai. Dengan memakai konstruksi serta cara pembuatan sejajar dengan pembuatan Kapal Layar "Plastiki" itu. Membuka pintu lebar-lebar untuk ditrapkan dalam pembangunan Perahu Layar Nelayan Berlunas Ganda dan memakai bahan botol plastik sebagai bahan bakunya. Dengan bertumpuknya sampah-sampah di kota-kota besar, tentunya termasuk botol-botol plastik, merupakan bahan baku yang banyak serta merupakan bahan baku "jadi tinggal pakai". Tidak perlu diolah lebih lanjut, tidak memerlukan peralatan-peralatan apapun. Ini merupakan suatu jalan keluar yang paling baik untuk "memanfaatkan" sampah botol plastik dari berbagai ukuran. Disamping membersihkan lingkungan juga dapat dimanfaatkan ditempat lain sebagai alat dalam usaha menyerap tenaga, terutama bagi nelayan-nelayan dikota-kota sepanjang pantai.
Fakultas Teknik dari Universitas di seluruh Nusantara dapat "menciptakan" Perahu Nelayan Berlunas Ganda dari botol plastik ini. Dengan tambahan seperti "inajinasi", "inovasi" disertai dengan "akal" dalam menggunakan bahan yang seadanya menjadi sesuatu yang nyata dan berguna bagi kehidupan sehari-hari. Mudah-mudahan Perahu Nelayan Berlunas Ganda dari botol plastik akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat. Dan akan merupakan peralatan yang sangat berguna dan sangat membantu dalam usaha-usaha menaikkan taraf hidup para nelayan diseluruh Nusantara.
Seperti pepatah:" Berikan mereka itu alat untuk memancing daripada diberi ikannya".
===MangSi110111===
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan kepada seluruh negara-negara anggotanya agar lebih memperhatikan dengan seksama akan tanda-tanda bahwa di Planet yang kita huni ini makin lama makin terasa panas (Global Warming) disebabkan oleh berbagai-bagai akibat dari kemajuan industri. Peringatan ini khususnya adalah mengenai sungai-sungai besar maupun kecil di dunia ini, untuk memelihara "Hulu Sungai" atau "mata air" di pegunungan agar tetap mengalirkan air untuk keperluan hidup manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan di Planet ini dimasa yang akan datang. Diusahakan agar penanaman pepohonan di hutan-hutan maupun dikota-kota di galakkan. Terutama hutan-hutan dimana ada mata-airnya untuk dilindungi jangan sampai dijarah penduduk.
Pikiran saya melayang-layang membayangkan bagaimana kalau "mata air" sungai-sungai itu berhenti mengalirkan air. Saya membayangkan bagaiman kalau "Cikapundung" di kota Bandung itu kering sama sekali. Barangkali 20 - 30 tahun yang akan datang, saya akan bingung melihat Cikapundung mulai dari Babakan Siliwangi sampai ke Pasirmalang, ternyata sekarang diatasnya dipakai untuk jalurlayang Bus Kota Bertenaga Listrik serta dibawahnya sepanjangnya ternyata sudah, menjadi "Mall". Malah dikatakan bahwa Mall diatas bekas Cikapundung ini merupakan Mall yang terpanjang sedunia. Segala macam barang dijual dengan harga miring, merupakan tempat berbelanja para turis, turis lokal maupun dari Luar Negeri. Diantara toko-toko terselip warteg, restoran dari berbagai makanan se-Nusantara malah ditemukan juga restoran menjual makanan orang bule seperti Pizza, Pasta, steak dan berbagai macam sandwiches.
Dalam perjalanan dari Bandara ke rumah Paman saya, saya bertanya kepada supir taksi, yang mana kendaraanya mobil hybrid rakitan dalam negeri:" Mang, apa Cikapundung saja yang mengering "
Jawab supir taksi: " Ooh, tidak Pak, hampir semua sungai di Jabar sudah ganti nama, kata "Ci"-nya sudah menghilang". Kata "Ci" dalam bahasa Sunda artinya "air". Kemudian saya meneruskan pembicaraan:" Kalau begitu Cibatu tinggal batunya saja sekarang ini'
Jawab supir:" Oh iya Pak, batunya banyak sekali bertebaran sepanjang jalan, diselokan, dikebon dan disawah-sawah. Saking banyak susah kalau berjalan kaki, harus bawa linggis untuk menyingkirkan agar dapat melangkah"
Saya menjawab:" Wah membuat banyak orang susah hidup kalau begitu"
Jawab supir:" Tidak semuanya Pak, malah ada yang makmur"
Supir melanjutkan pembicaraanya:" Di Desa Cibangkong, malah penduduk disana kaya-kaya, Bangkongnya (Katak) banyak sekali dimana-mana sampai di atap rumah, sekarang diekspor ke Hongkong dan Taiwan"
Saya menjawab:" Wah hebat juga yah"
Supir meneruskan ceritanya:" Itu belum apa-apa Pak, di Ciranjang, wah.... ranjang dimana-mana Pak, kolam ikan penuh dengan ranjang, dibelakang rumah banyak ranjang, pantesan di Desa itu KB tak berjalan dengan baik"
Saya bertanya:" Kalau di Ciamis bagaimana"
Supir menjawab:" Ci-nya hilang tinggal amisnya(manisnya) doang Pak, wah mojang-mojang disana manis-manis Pak kalau ketawa atau mesem"
Si Supir meneruskan:" Yang repot di Desa Cibiru, Pak, penduduk disana pada babak belur Pak, sepertinya dipukulin sama bambu. Badanya biru-biru semua" Saya bertanya lagi:" Kalau di Cihideung (Hitam) bagaimana "
Supir menjawab:" Wah tak usah kesana Pak, penduduknya sekarang imigran dari Afrika Pak". Saya menjawab:" ooh begitu"
Supir kembali bertanya :" Bapak asal dari mana Pak,"
Saya menjawab:" Asal dari Desa Cibubur, sudah 50 tahun lebih tidak pulang"
Supir menjawab setelah menoleh kepada saya :" Wah cocok sekali Pak, Ci-nya sudah hilang sekarang tinggal buburnya doang. sekarang tempat tinggal pensiunan dan kakek/nenek jompo. Mereka makannya, pagi bubur kacang ijo, siang bubur ayam, malem bubur ketan" Saya termenung, apa sudah kelihatan begitu tua saya ini ?
Supir bertanya: " Dimana berhentinya di Jalan Cimanuknya Pak"
Saya menjawab:" Itu nomer sepuluh".
Masih juga sang supir berkomentar:" Untung Bapak tinggal di "Jalan" Cimanuk bukannya di desa Cimanuk. Engga ada Ci-nya tapi manuknya yaah banyaknya luar biasa. Malah suka bertengger di pundak. Kalau kebetulan bertengger di kepala, orang pada ketawa...Si Bapak manuknya di kepala!!"
Tersentak dari lamunan, lantas melangkah ke dapur meyeduh kopi. Sambil duduk menikmati kopi, bulu kuduk berdiri, ingat kalau kejadian semua sungai di Jabar hilang "Ci"-nya. Cijantung tak ada Ci-nya, tinggal jantung bergelantungan, Cilandak tak ada "Ci"-nya, penuh dengan landak. Minum kopi tak ada "Ci"nya, menyeruput bubuk kopi namanya. Ayo kita galakkan menanam sejuta pohon !
===mangSi102211==
Assalamu'alaikum WrWb,
Mass Rapid Transit di Jakarta ala MangSi, menarik untuk dikritisi, ulasan yang bagus bagi yang mendalami teknik sipil, teknik lingkungan, teknik elektro, ...dan bagi kita semua .. :)
Setelah membaca tulisan ini dan googling, ternyata redaksi NP baru mengetahui kalau ada proyek serupa juga yang sedang berjalan (http://www.jakartamrt.com/).
Nah, agar selaras dengan tujuan final MRT ini , yang diantaranya adalah mengurangi polusi dan kemacetan, bagi orang tua yg melebihi rezeki lebih, alangkah baiknya, jika membelikan anaknya sepeda listrik, lebih baik rakit sendiri, sehingga ilmu keteknikan-kelistrikan anak kita bisa bertambah :), sebelum memutuskan membeli sepeda listrik, mungkin beberapa artikel dari NP dapat membantu anda dalam mengambil keputusan (yg insyaAllah baik .., bagi anak anda dan lingkungan.. )
http://negeripelangi.com/id/blog?tag=sepeda+listrik
Redaksi NP
Sudah waktunya dan sudah wajar Pemda memikirkan dan memberikan jalan keluar bagi warganya yang berjumlah 9 Juta itu, agar dapat mengunjungi bagian lainnya dari Kotanya dengan mudah dan nyaman. Mass Rapid Transit merupakan jalan keluar yang paling cocok.
Namun dalam pembangunan "Pengangkutan Penumpang Kota dengan Cepat, Murah dan Nyaman" ini harus betul-betul tidak mengganggu lingkungan. Juga harus ditekankan bahwa pembangunan usaha "PPKCMN" ini juga harus sekali lagi, harus menjadi jalan keluar dalam pemecahan persoalan lain yang dialami penduduk Ibu Kota yang terjadi setiap tahun, yaitu banjir. Disamping itu usaha ini juga harus menghasilkan sesuatu yang nyata bagi penduduk setempat untuk berekreasi, meningkatkan kesehatan penduduk, meningkatkan usaha-usaha keselamatan, seperti menanggulangi kebakaran rumah/gedung, dan usaha-usaha menaikkan tingkat hidup penduduk.
Sebaiknya jalur perjalanan MRTJ ini dibangun dibawah tanah, mulai dari Lebak Bulus sampai ke tujuan akhir. Didalam tanah dibangun dua tumpuk terowongan dari besibeton, re-enforced fiberglass atau dari bahan plastik lainnya. Terowongan yang diatas dipakai untuk jalur MRTJ dua arah. Terowongan yang kedua yang berada dibawah jalur MRT ini dibagi dua, dimana yang satu dan lainnya kedap air. Bagian atas terowongan kedua adalah untuk menampung air hujan. Bagian bawah terowongan kedua untuk menampung air limbah dari rumah-rumah. Bagian terowongan dibagian Utara yang mendekati pesisir laut, diberikan lapisan luar dari plastik untuk mencegah kerusakan oleh air yang bercampur air laut yang merembes ke badan terowongan besi beton. Seandainya MRTJ ini tidak memakai kereta api, dengan sendirinya tidak memerlukan rel-relnya dari besibaja, dan mengoperasikannya dengan bus-bus listrik sebagai penggantinya, kemungkinan terbuka untuk membangun terowongan selain dari besi beton. Terowongan-terowongan dibuat dari bahan "re-enforced fiberglass" atau "ferrocement" cukup untuk menahan berat bus-Bus bermotor listrik itu.
Dalam pembuatan terowongan MRTJ serta terowongan penampungan air hujan dan penampungan air limbah dari rumah-rumah, disamping pemakaian mesin-mesin alat-alat besar, juga harus diusahakan untuk memperkerjakan pekerja harian. Diutamakan adalah para gelandangan, dengan demikian jumlah gelandangan di Ibu Kota akan berkurang. Juga untuk memberikan kesempatan kepada para gelandangan untuk mencari pengalaman kerja atau keahlian dasar yang mudah-mudahan dapat menghindari mereka kembali menjadi gelandangan dikemudian hari.
Terowongan teratas dipakai sebagai jalanan MRTJ. Diatas terowongan ini, kiri kanannya dibangun dinding beton dengan ketinggian tertentu, kemudian diisi dengan tanah hasil galian terowongan. Kelebihan tanah galian dipakai untuk mengisi lahan-lahan yang rendah diseluruh Kota. Diatas tanah sepanjang route MRTJ ini, dalam jarak-jarak tertentu, ditanam tanaman-tanaman hias, bunga-bunga dan pohon-pohon rindang. Dan ditengah-tengah dibangun jalan untuk berjalan kaki dari batu bata merah. Ini merupakan Taman yang terpanjang diseluruh dunia. Dalam kepanjangan tertentu dibangun lapangan terbuka. Lapangan terbuka ini merupakan Pasar Terbuka dengan Kiosk-kiosk untuk berjualan makanan, barang-barang kerajinan tangan, dan barang-barang lainnya. Mudah-mudahan di ruang terbuka dibeberapa tempat sepanjang route MRTJ ini dapat menarik para pedagang dipinggir jalan. Ini adalah dalam usaha membersihkan jalanan daripada pedagang atau warung-warung liar. Juga ini merupakan usaha dalam menghidupkan kembali Pasar Tradisionil yang mewarnai kehidupan rakyat selama ini Dengan arti kata lain, meneruskan peninggalan nenek-moyang jangan sampai punah karena kemajuan jaman.
Sepanjang route MRTJ ini selang-seling dibangun taman bunga atau pohon-pohon rindang dan kiosk-kiosk. Penerangan sepanjang taman Batu Merah ini, dibuatkan pohon kelapa buatan yang diatasnya terpasang Solar Panel pengisi baterai dan baterai dipakai sebagai sumber penerangan listrik. Kesibukkan semalaman di Taman Terpanjang Didunia ini menunjang akan kesibukkan MRTJ mengangkut penumpang diluar jam-jam kerja. Dengan pengharapan penjualan karcis akan mencapai semaksimal mungkin. Dengan demikian sebahagian besar perongkosan pemeliharaan MRTJ dapat diharapkan dari penjualan karcis.
Dalam waktu-waktu tertentu, umpamya Perayaan 17 Agustus atau Perayaan HUT DKI diadakan pertandingan "jalan kaki" di taman ini, dengan mengundang para peserta dari Mancanegara. Ini dalam usaha menarik turis asing atau turis dalam negeri. Di Boston dan New York City ada pertandingan Lari Marathon, di Jakarta da Pertandinag "Jalan Kaki" Marathon sepanjang route MRTJ.
Di New York ada Central Park, dimana luasnya sama dengan Kerajaan Monaco. Di Cina ada "Great Wall". Di Indonesia ada Taman Bunga dan Taman tanaman hias serta pohon-pohon rindang dan Pasar Terbuka sepanjang 18 Kilometer, diatas route MRTJ.
Mengingat tiang-tiang jalanan MRT ini terbuat dari besi beton, dengan mengalihkan kedalam tanah dan sekaligus membangin terowongan penampung air hujan dan terowongan menampung air limbah dari rumah-rumah, tidak akan menambah biaya yang sangat besar. Namun ada beberapa keuntungan bila jalanan MRT ini didalam tanah. Yang jelas tidak merusak pemandangan. Juga dengan mengalihkan jalanan MRT ke dalam tanah akan mengurangi ongkos-ongkos perawatan. Umpamanya tak akan terjadi coretan-coretan atau tulisan-tulisan yang sifatnya menghasut masyarakat di tiang-tiang beton itu. Dengan begitu tidak memberikan jalan bagi tangan-tangan jahil atau para pelaku penghasut atau teror. Dengan arti kata lain, mencegah usaha-usaha meresahkan warga.
Apakah MRT ini harus berupa Kereta Api? Apakah tidak dapat dipakai bus-bus dibawah tanah ? Bus-bus ini mesinnya dikeluarkan, juga "as atau gardan"-nya, serta "Gear differential" diroda belakang. Dengan demikian berat bus ini akan berkurang. Ditempat mesin dipasang motor listrik, dimana motor listrik ini menggerakkan roda depan bus itu. Tiga-empat atau lebih bus-bus digandeng satu sama lainnya. Setiap Bus mempunyai motor penggerak listrik, dimana motor-motor listrik ini diatur oleh "supir" yang duduk di Bus yang paling depan. Untuk keselamatan penumpang, dua Bus dijadikan satu merupakan satu gerbong. Harus ada pintu penghubung antara gerbong yang satu dengan yang lainnya.
Tenaga listrik untuk memutarkan motor listrik di Bus ini diambil dari baterai-baterai melalui kabel yang dipasang diatas seperti trem. Kumpulan batre ditempatkan di station-station. Pengisian baterai ini adalah dengan memakai Solar Panel yang dipasang diatas atap statiun. Setiap statiun hanya memberikan tenaga listriknya untuk jarak tertentu dari statiun itu ke dua arah. Kalau Bus bermotor listrik ini berjalan dengan mengambil tenaga listrik dari satu station ke station lainnya. Dengan cara bertahap ini, pengadaan baterai disetiap station tidak perlu besar, berarti mengirit tempat dan ongkos. Juga pengadaan tenaga listrik untuk tenaga penggerak motor di Bus itu, dibagi-bagi antara statiun yang satu dan yang lainnya. Pembagian tenaga listrik secara bertahap ini akan menjamin daya tahan baterai. Cara ini akan mencegah penarikan tenaga listrik yang terlalu besar dari baterai-baterai stasiun, disamping meringankan ongkos dan pemeliharaan alat-alat.
Agar Bus bertenaga listrik ini berjalan seperti kereta api, dibangun rel dari besi beton ditengah-tengah seperti monorail. Karena badan Bus yang sudah "kosong" berarti badan Bus yang ringan ini tidak memerlukan motor listrik yang besar dan kuat sebagai tenaga penggeraknya, suatu usaha untuk menekan ongkos pembangunan proyek MRT ini. Setiap jarak-jarak tertentu, diatas permukaan tanah dibangun menara udara, dibuat sedemikian rupa seperti pohon kelapa atau pohon enau. Menara ini adalah untuk menghembuskan udara segar ke terowongan MRT. Diatas pohon buatan ini dipasang solar-solar panel seolah-olah berupa dahan-dahan daunan, dibawah pohon ini adalah tempat motor listrik yang menghembuskan udara. Karena motor listrik ini ada diatas tanah, menggampangkan dalam usaha pemeliharan atau perbaikan-perbaikan. Jalanan Bus bermotor listrik ini, dikedua ujungnya berupa lingkaran sehingga Bus bermotor listrik ini berjalan terus menerus kedepan menjalani "relnya" tanpa keluar dari "loop" jaringan jalannya.
Disamping atap setiap stasion MRT diatas tanah dipasang Solar Panel, juga disediakan tempat parkir mobil dan sepeda motor. Bagi langganan bulanan MRTJ, bila datang sendiri dikenakan pembayaran ongkos parkir yang tinggi. Bila membawa penumpang juga langganan bulanan MRTJ akan mendapat potongan. Kalau membawa penumpang pelanggan bulanan MRTJ yang memenuhi mobilnya dikenakan tarip yang paling rendah. Demikian juga bagi langgannan bulanan pengemudi sepeda motor dikenakan tarip serupa. Diusahakan bahwa sepeda motor dikenakan tarip tertentu. Tidak ada pengecualian. Dengan demikian akan tumbuh dirumah-rumah penduduk sekeliling stasiun MRTJ usaha penitipan sepeda motor dengan tarip dibawah penitipan di stasiun. Ini akan menambah penghasilan penduduk sekeliling stasiun MRTJ. Juga karena persaingan pemilik rumah yang satu dan lainnya akan timbul usaha-usaha untuk memperbaiki jalan ke rumah yang satu dan yang lainnya agar tidak becek agar disukai para pengendara sepeda motor, mengharapkan menjadi langganan tetap. Jalanan kerumah-rumah sekitar setasiun itu akan menjadi bagus dan teratur rapih.
Dengan mengganti Kereta Api dengan Bus-bus bermotor listrik akan memotong perongkosan pembangunan MRTJ ini dengan drastis. Ongkos yang disisihkan itu dapat dipakai dengan pengadaan Transportasi Umum diatas tanah. Bus-way, umpamanya dengan Bus bermotor Listrik seperti Tram tempoe doeloe. Tenaga listriknya dengan Tenaga Surya, atap setiap Pemberhentian Bus dipasang Solar Panel. Setiap Pemberhentian Bus memberikan Tenaga Listrik sendiri-sendiri, untuk jarak tertentu. Dengan kata lain, Pengadaan Tenaga Listrik ini seperti "lari estafet". Spesifikasi Bus Bermotor Litrik didalam tanah dan diatas tanah harus sama. Dengan demikian suku cadangnya dapat dipakai dari yang satu dan dengan lainnya. Ini akan mengirit ongkos terutama dalam pengadaan suku cadang. Bus yang dicat warna-warni dimana dihari libur dapat menarik para turis lokal atau turis asing. Di Manilla ada Jeepney, di Jakarta ada Bus warna-warni tak berpolusi dan ramah lingkungan.
Dengan memakai Bus Bermotor Listrik didalam tanah akan menurunkan jumlah ongkos pembangunan MRTJ. Rel kereta api tidak perlu dibangun. Mengingat Bus jauh lebih ringan daripada kereta api apalagi tanpa berat rel-rel dari besi, pembangunan terowongan besi beton untuk jalur MRTJ akan lebih irit. Tentunya tidak memerlukan semen maupun besi beton sebanyak bila dipakai Kereta Api sebagai alat pengangkutan penumpang MRTJ.
Mass Rapid Transit, tidak berarti harus memakai kendaraan dengan kemampuan untuk mengangkut penumpang dengan jumlah besar, juga tidak berarti harus mempunyai berkecepatan tinggi, tetapi yang dipentingkan adalah kedatangan disetiap stasiun selalu tepat dengan jadwal serta kedatangan kendaraan penumpang yang berikutnya juga tepat dengan jadwal. Dengan demikian waktu penumpang untuk menunggu di stasiun menjadi singkat.
Terowongan dibawah terowongan MRTJ, bagian atasnya diperuntukkan sebagai tempat penyimpanan air hujan. Air hujan ini diproses untuk dijadikan air minum. Pabrik penyulingan air hujan ini dibangun diatas tongkang yang mengapung di Banjir Kanal. Air yang mengisi tempat penampungan ini dapat dipakai sebagai air untuk memadamkan kebakaran. Dalam jarak tertentu dipasang pompa-pompa listrik untuk memompa air untuk kebutuhan pemadam kebakaran.
Bagian bawah dari terowongan ini diperuntukkan untuk menampung air limbah dari rumah-rumah. Juga air limbah diselokan-selokan dialirkan ke tempat penampungan ini melalui "riol" didalam tanah. Dari tempat penampungan ini, air limbah dari rumah-rumah disalurkan ke Banjir Kanal/Ciliwung. Dalam waktu-waktu tertentu, dasar Banjir Kanal/Ciliwung dikeduk. Dengan dikeduknya Banjir Kanal/Ciliwung memungkinkan untuk dapat menampung lebih banyak lagi air-air kotor dari rumah-rumah atau selokan-selokan terbuka. Tanah dari dasar Banjir Kanal/Ciliwung diangkut ke tongkang-tongkang sepanjang Banjir Kanal. Di tongkang-tongkang ini tanah yang dikeduk tersebut diolah untuk dijadikan pupuk alamiah berupa pellets. Pengolahan air hujan menjadi air minum dan pengelohan tanah dari dasar Banjir Kanal/Ciliwung dioperasikan oleh BUMD. Suatu pemasukkan baru bagi Pemda.
Dimuara Kali Ancol dibangun waduk. Permukaan waduk ini diusahakan agar lebih rendah dari permukaan air di Kali-kali di Jakarta termasuk Banjir Kanal. Dengan demikian, aliran air akan terus menerus mengalir ke Waduk Kali Ancol. Air dari waduk ini dipompa ke laut. Tenaga Listrik untuk memutarkan pompa air ini diambil dari Tenaga Surya dengan menampung sinar matahari melalui Solar Panel.
Dengan kata lain, pembangunan MRTJ seperti tersebut diatas, disamping memberikan jasa pengangkutan penumpang, juga memberikan jasa-jasa lainnya yang sangat berguna bagi penduduk.
===mangSi092511===
Apakah rekan-rekan tahu, di Kelurahan tempat tinggal Anda, RT mana saja yang rawan banjir ? jika belum tahu, cobalah jalan-jalan ke kantor kelurahan, dan carilah informasinya disana ..
Jika sudah dapat, ini jadi dapat salah satu bahan perbincangan yg menarik selepas shalat berjamaah di musholla :)
- Redaksi NP
Sekarang ini banjir karena hujan disetiap daerah terutama di Pulau Jawa, menjadi berita utama di setiap Koran. Apakah ini karena pertumbuhan kota ? Harus dimengerti bahwa dengan di Negara Yang Berkembang hal ini akan terjadi. Yang menentukan hanyalah waktu.
Kalau banjir ini disebabkan oleh karena pertumbuhan kota, tentunya jauh-jauh sebelumnya dapat dipikirkan cara-cara menanggulanginya. Kalau pertumbuhan kota ini dengan membangun rumah-rumah maupun gedung kantor-kantor yang tidak teratur menjadi sebabnya, sebetulnya bukan alasan yang kuat untuk menyebabkan banjir karena hujan.
Hujan walaupun bagaimana lebatnya, airnya akan mengalir ketempat yang terendah Tanpa diatur air hujan akan mengalir sendiri. Jadi untuk menanggulangi banjir karena hujan, harus diberikan jalan bagi air hujan untuk mengalir tanpa rintangan dan pada titik terendah disediakan tempat untuk menampung air itu.
Di Jakarta, titik yang terendah adalah permukaan air di Banjir Kanal. Dengan arti kata lain, tempat untuk menampung air hujan dengan titik terendah sudah tersedia. Sekarang bagaimana caranya agar air hujan agar mengalir dengan gampang ke Banjir Kanal ini. Juga dijaga bagaimana agar permukaan air di Banjir Kanal ini tetap rendah.
Untuk menjamin kemampuan Banjir Kanal dalam menampung air hujan, dasar Banjir Kanal harus dikeruk dalam waktu-waktu tertentu secara teratur. Lumpur dari dasar Banjir Kanal ini ditumpuk keatas tanggul. Untuk memperbesar volume penampungan lumpur dari dasar Banjir Kanal ini, dibangun tembok yang tegak lurus dari sisi tanah yang menyentuh air. Karena tanggul yang sekarang ini dibeberapa tempat merupakan seperti huruf "V".
Cara lain, ialah permukaan tanggul ini dibangun seperti teras-teras sawah di Pulau Bali. Dengan cara ini, mencegah longsor, menambah jumlah kemampuan untuk menampung lumpur diatas tanggul. Keuntungan lain, Pemda dapat menyewakan tanggul-tanggul ini kepada perusahaan swasta untuk ditanami sayuran seperti Bayam. Atau dianjurkan anggota RW/RT setempat untuk mengolahnya dengan menanam bayam dengan dibentuk koperasi. Usaha ini akan menyerap tenaga kerja. Kalau lahan ini dikelola oleh swasta diprioritaskan untuk dipekerjakan ialah orang-orang yang bertempat tinggal di RT/RW itu.
Dibeberapa tempat tertentu, lahan yang paling tinggi dari tanggul ini diratakan sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan penduduk setempat sebagai tempat rekreasi.. Pemda membangun "Taman" Bunga serta tanaman hias lainnya dan alat-alat permainan bagi anak-anak. Tanahnya ditembok agar dapat dipakai sebagai tempat bermain bola basket. Dibangun tembok untuk anak-anak bermain bola tenis. Pada malam hari dengan memakai GenSet, sebagai lapangan badminton. Anggota RT/RW dimana Taman itu berada diberikan tanggung jawab dalam mengurus Taman ini. Diundang perusahaan-perusahaan untuk ikut menyumbang dalam pembangunan taman ini.
Sejalan dengan usaha memperdalam Banjir Kanal ini, pembangunan "selokan" dibawah tanah harus dimulai. Pembangunan selokan dibawah tanah selain untuk pembuangan air hujan, juga untuk pembuangan air limbah dari rumah-rumah. Dengan demikian "selokan terbuka" akan lenyap dan kesehatan penduduk akan naik karenanya.
Meperdalam Banjir Kanal, Kali Ancol, Gunung Sahari, Cideng dan kali-kali lainnya. Dalam jarak-jarak tertentu dibangun "Pintu-pintu Air". Ini dperlukan agar permukaan air di antara pintu-pintu air ini tetap dalam ketinggian tertentu. Bila permukaan air naik, pintu air dibuka sampai mencapai permukaan yang dianggap aman.
Di Muara Kali Ancol dibangun waduk, air dari waduk ini dipompa kelaut. Diusahakan agar permukaan air di waduk ini selalu lebih rendah dari permukaan air di Kali Ancol. Dengan demikian air di Banjir Kanal, Kali Ancol dan Kali-kali lainnya akan tetap mengalir menuju Waduk ini.
Air diantara pintu-pintu air ini dipakai untuk usaha-usaha memadamkan kebakaran. Dalam jarak-jarak tertentu dari Banjir Kanal dan kali-kali lainnya ini dibangun "kran-kran" air untuk dihubungkan dengan pompa air di atas truk Pemadam Kebakaran. Dapat juga kran-kran air mengisi truk-truk tanki dimana airnya disemburkan disiang hari untuk membasahi jalanan agar tidak berdebu. Kran-kran dibangun diseberang jalan dari tanggul-tanggul, dengan demikian dapat dipakai sebagai air untuk menyiram tanaman didepan rumah-rumah. Ini merupakan keuntungan lain yang dapat dimanfaatkan dalam usaha penghijauan kota. Karena air yang dipakai untuk menyirami tanaman ini adalah air kali, pendudukpun tak akan segan-segan menyirami tanaman atau pohon-pohonnya.
Dibangun tabung air yang kedap udara di dalam tanah yang disambungkan kekran-kran ini. Secara bertahap tabung air Pemadam Kebakaran disambung-sambung sampai masuk kedalam permukiman penduduk. Karena masuk gang, kemungkinan besar truck pompa air dari Pemadam Kebakaran, tidak dapat masuk kedalam gang ini. Portable Gasoline Engine Pump dibawa masuk dan ditarik oleh Para Anggota Pemadam Kebakaran, dan dipasang di kran-kran yang ada sepanjang gang itu. Untuk mendapat tekanan air yang lebih besar, truck diperlengkapi dengan pompa bertenaga besar, menyedot air dari Banjir Kanal kemudian mengisi tabung-tabung kedap udara dalam tanah yang dipasang di gang-gang itu. Ini dperlukan kalau rumah yang terbakar itu letaknya agak jauh dari gang.
Pertama-tama yang dipikirkan adalah pemakaian dari sepeda motor listrik itu. Apakah akan dipakai di jalanan yang rata, dengan arti kata lain, tidak ada jalanan yang naik turun. Ini perlu untuk menentukan besar kecilnya motor listrik yang akan dipakai. Besar kecil dari ukuran motor listrik itu sendiri dan besar kecil wattage yang diperlukan. Dijalanan rata, motor listrik sebesar 200 watts/250 watts sudah memadai. Dan motor listrik sebesar ini rata-rata memerlukan arus listrik kira-kira 8 - 10 Amp untuk mendapatkan kecepatan 25 km perjam dijalanan rata. Dengan demikian tidak memerlukan batre yang besar. Batere yang dipakai cukup dengan batre 12 V, jika memerlukan tenaga lebih besar batre 24 V dapat dipakai. Dua perangkat batre 12 volt dipasang "series" menghasilkan 24 V, tiga perangkat batre 12 V menghasilkan batre dari 36 V. Dengan amperage dari 5AH,12AH,18AH.
Ada dua pilihan motor listriknya. Kesatu, keluaran pabrik dimana motor listriknya dipasang didalam "as" roda depan atau roda belakang. Ada yang dilengkapi dengan gigi-gigi didalam "as" itu, sehingga kecepatan dapat dipindah-pindah dari gigi satu ke gigi lainnya. Juga karena semua peralatannya "dibungkus" didalam "as" roda depan atau roda belakang, kelihatannya rapih. Seperti sepeda bermotor listrik "Beatrix". Kedua, motor listrik dipasang diluar dan memutarkan gigi roda belakang melalui rantai atau gelang karet. Atau dari motor listrik, yang mana untuk praktisnya dipasang dibelakang sadel. Kemudian dengan memakai rantai motor listrik dihubungan dengan gigi-gigi yang dipasang pada jari-jari roda belakang. Piring gigi yang dipakai adalah dibagian lainnya di "as". Piring gigi ini dipasang dengan mur dan baud dijepitkan kepada jari-jari roda belakang. Akan terlihat dua piring gigi-gigi, yang sebelah kanan dengan rantai ke piringan gigi di pedal dan yang disebelah kiri dengan rantai ke motor listrik. Bila gelang karet yang dipakai untuk memutarkan roda belakang, ditengah-tengah roda dipasang metal berbetuk lingkaran yang dijepitkan dengan mur dan baud ke jari-jari roda belakang. Lingkaran metal ini tempat untuk gelang karet memutarkan roda.
Dengan harga antara $400 - $500, kit yang diterima adalah motor yang dipasang didalam "as" roda sudah termasuk velgnya. Tinggal pasang ban, velg bermotor listrik dan bannya dipasang didepan atau dibelakang. Alat pengatur kecepatan yang dipasang di stang, seperti sepeda motor pengatur gas. Kabel-kabel ke batere. Batere tidak termasuk. "Kit" ini adalah yang paling gampang untuk dipasang di sepeda. Siapa saja dapat merakitnya, asal betul-betul mengikuti apa yang tertulis di buku petunjuk. Pengetahuan teknik yang minimal sudah cukup sebagai bekal.
Lain halnya bila Anda bermaksud merakit sendiri dari "A" sampai "Z". Anda membeli motor listrik yang dipasang dikerangka sepeda. Pemasangan motor listrik seperti ini memerlukan pengetahuan mengenai soal teknik. Tentunya harga akan bertambah kalau motor listrik yang lebih besar tenaganya dipakai sebagai tenaga penggerak, seperti motor dibawah ini bila dipasang di mountain bike untuk dipakai dijalanan tak beraspal. Secara lengkapnya tidak termasuk batre, alat-alatnya yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1.360W Motor w/ Controller
2.Gearbox & 14T Freewheel Sprocket
3.Motor Mounting Bracket w/ Spacers & Bolts
4.44 Tooth Freewheeling Chainwheel
5.Bottom Bracket Spindle
6.Left & Right Crank Arms - 170mm
7.Twist Grip Throttle
8.2ea. Handlebar Grips
9.2ea. Brake Handles w/ Motor Cutoff Switch
10.Battery Connecting Harnes
Indonesia merupakan pasaran sepeda motor terbesar di Asia bagi sepeda motor keluaran Jepang dan Cina. Karena sudah bertahun-tahun sepeda motor berada di bumi Ibu Pertiwi ini, sudah merupakan suatu keharusan bagi keluarga Indonesia untuk memilikinya. Sebagai kendaraan ke dan dari tempat pekerjaan, sebagai alat transportasi mengangkut keperluan rumah tangga seperti belanja ke pasar. Sebagai alat rekreasi dimana istri dan anak satu atau dua duduk didepan ayahnya dan Sang Ibu menggendong anak yang lebih kecil. Dan ini sudah menjadi tradisi turun-temurun. Walaupun sebetulnya cara berpergian dengan anak dan istri seperti ini tidak bijak. Hanya mengundang nasib jelek seperti kecelakaan lalu lintas, menunggu disenggol kendaraan mobil.
Yang dipentingkan disini adalah kebebasan untuk pergi kemana saja, kapan saja dan tidak memerlukan pertolongan orang lain, dan dengan ongkos yang murah. Dengan arti kata lain mempunyai sepeda motor dapat dikatakan sukses dalam pekerjaan dan merupakan "piala" tanda kebebasan atau mandiri. Dapat berpergian kemana saja dengan cepat. Suatu kebanggaan dan kepuasan tersendiri.
Kemudian dalam mencari kebebasan serta mandiri dan sebagai "tanda" sukses, salah satu sifat manusia ialah susah untuk mendapat kepuasan. "Tanda sukses" dimulai dengan speda motor 125 cc, naik menjadi 250 cc, 350 cc dan akhirnya "moge". Tentu merk juga memegang peranan penting. Sepeda motor merk "anu" buatan Jepang lebih ngetop dibandingan dengan merk "anu" dari Cina atau India. Akhirnya satu orang mempunyai beberapa sepeda motor dari berbagai besarnya mesin dan tentunya berbagai merk. Mubazir, tanda-tanda yang nyata menjurus ke arah "penggelembungan EGO", salah satu sifat syaiton.
"Kepopuleran mempunyai" sepeda motor tidak akan luntur dalam waktu yang singkat. Bagaimana dengan dampaknya asap knalpot sepeda motor kepada lingkungan, maupun akan kesehatan si pengendara itu sendiri, mereka tak segan-segan ber-"pura-pura" bodoh yang mana akhirnya menjadi masa bodoh kepada lingkungan dan tentunya kesehatan sendiri. Penyakit Asma dan Kanker paru-paru adalah akibat nyata dari paru-paru menghisap CO2 dari hari ke hari, bertahun-tahun.
Dengan adanya sepeda motor listrik, apalagi konversi sepeda genjot menjadi sepeda motor listrik, untuk mencapai "piala" kebanggaan masih memerlukan perjalanan jauh. Mungkin kalau sepeda motor listrik dengan kerangka sepeda motor apalagi moge namun dengan tenaga penggerak listrik akan lebih mudah untuk menjadi kandidat memenangkan "piala" itu.
Mem-"populerkan" sepeda motor listrik harus dimulai dengan "penggerakkan dari akar" sebagai bukti akan "peduli kepada lingkungan", dan ini hanya dapat dimulai dari sekolah-sekolah SD/SMP/SMA dan P.T. Perkembangan sepeda motor listrik harus dikaitkan dengan "peduli lingkungan" dalam usaha mencegah pencemaran udara oleh asap knalpot. Lain tidak untuk menjamin bahwa generasi penerus dimasa akan datang terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh pengotoran udara. Seperti penyakit Asma dan kancer paru-paru. Penerangan mengenai pencemaran udara dari asap knalpot motor dan mobil serta pabrik-pabrik harus dijelaskan dengan rinci kepada pelajar SD/SMP/SMA serta mahasiswa. Dan sebagai bukti yang nyata dalam memerangi pencemaran udara ini dimulai dengan mengurangi asap knalpot sepeda motor. Jalannya adalah mengganti alat pengangkutan jarak dekat didalam kota dari alat pengangkutan bermesin bensin dengan alat pengangkutan memakai tenaga penggerak dari listrik.
Selanjutnya untuk menggelitik para pelajar dan mahasiswa, setiap sekolah atau PT mengadakan suatu "kontes" merakit sepeda tempo doeloe dengan memasang motor listrik sebagai tenaga penggerak. Dan memakai sepeda bermotor listrik untuk keperluan sehari-hari dari rumah kesekolah, dari rumah ke tempat pekerjaan, dari rumah kepasar, menjemput anak dari sekolah. Untuk mensukseskan ini semua Pemda harus ikut serta secara aktif dengan menyediakan jalur khusus untuk kendaraan sepeda bermotor listrik ini. Serta mengeluarkan peraturan lalu lintas bahwa pengendara sepeda bermotor listrik dibeberapa tempat di kota mendapat prioritas utama dalam pemakaian jalur-jalur jalan tertentu. Disekitar sekolah-sekolah atau kampus, umpamanya.
Merakit speda bermotor listrik (SBL..SeBeLi) ini akan membantu dalam usaha-usaha daur ulang peralatan listrik. Terutama peralatan listrik mobil-mobil bekas, alternator, generator, starter dapat didaur ulang untuk dibongkar kawat-kawat tembaganya, dengan memakai magnet serta kerangka alternator umpamanya, kawat tembaga digulung kembali untuk dijadikan motor listrik 12 V atau 24 V dengan berbagai Wattage. Yang populer motor listrik untuk menggerakkan speda adalan 200 Watts, 300 watts dengan voltage 12 atau 24 Volts.
Usaha penggulungan alternator bekas menjadi motor listrik dapat membuka jalan bagi industri kecil. Perkembangannnya tergantung akan kepopuleran sepeda bermotor listrik dikalangan masyarakat banyak. Apakah dipakai sebagai alat pengangkutan kota jarak dekat, atau sebagai alat pengangkutan pendagang keliling, atau mengangkut sayur mayur dari desa ke kota. Atau sebagai pengangkutan umum seperti becak bermotor listrik (Bebel). Becak bermotor listrik bukan becak genjot yang biasa kita lihat. Becak bermotor Lisrtrik adalah sepeda dengan tempat duduk penumpang disebelah pengendaranya. Seperti sepeda motor pake zijspan atau seperti becak di Medan. Keselamatan penumpang lebih terjamin daripada beca yang biasa kita lihat di Pulau Jawa.
Tidak dapat disangkal bahwa kesadaran masyarakat bahwa polusi udara diakibatkan oleh asap knalpot sepeda motor dan mobil, dari hari ke hari makin menaik. Kesadaran yang tinggi mengenai polusi udara ini disertai kepedulian kepada lingkungan akan menunjang kemajuan indusrtri kecil mendaur ulang alternator/generator mobil ini. Sepeda bermotor listrik menjadi salah satu jalan keluarnya. Dengan memproduksi motor listrik untuk keperluan pemakaian sebagai tenaga penggerak speda akan jauh lebih murah daripada mengimport dari luar negeri.
Kalau industrri kecil ini sudah memperlihatkan tanda-tanda yang menggembirakan dengan produksinya serta kualitas produknya. Disertai dengan usaha menggalakkan kesadaran masyarakat betapa besar dampaknya kepada lingkungan dengan pemakaian sepeda bermotor listrik ini, membuka jalan untuk "mendaur ulang" sepeda-sepeda tempo doeloe itu kembali sebagai alat transportasi jarak pendek didalam kota. Suatu alat pengangkutan murah, juga murah dalam ongkos perawatannya juga tidak memakan tempat bila disimpan didalam rumah. Keuntungan lainnya, karena kecepatan yang rendah dijalanan akan mengurangi kecelakaan lalu lintas.
Pemerintah harus mengeluarkan peraturan untuk tidak membenarkan pengimporan motor listrik ukuran tersebut. Lain halnya dengan pengimporan alternator dan generator bekas mobil dari luar negeri. Ini sewajarnya diperbolehkan dengan memberikan kelonggaran dalam pajak impornya. Alternator/generator bekas ini merupakan bahan baku dalam pembuatan motor listrik untuk sepeda bermotor listrik. Kawat tembaganya juga dapat dipakai untuk keperluan lainnya. Membongkar gulungan kawat-kawat tembaga dari alternator/generator bekas akan menyerap tenaga kerja.
Perkembangan sepeda bermotor listrik untuk dipakai sebagai alat transportasi jarak dekat, akan menunjang industri lainnya. Industri batere akan berkembang pesat. Mudah-mudahan dengan perkembangan yang pesat akan membuka jalan untuk "R&D" (research and development) dalam bidang "per-baterean". Khusus untuk batre sepeda bermotor listrik, mungkin dengan berat serta ukuran yang kecil namun mempunyai daya simpan yang lama. Waktu pengisian batere dengan arus listrik yang lebih cepat waktunya. Atau keluar dengan produk "duo system" dikemudian hari, dimana batere yang satu sebagai tenaga penggerak dan batre yang satu lagi diisi sewaktu berjalan dengan dynamo yang dijalankan oleh perputaran roda sepeda itu. Dengan demikian speda bermotor listrik yang demikian itu akan mempunyai daya tempuh yang lebih jauh.
==mangSi101011==
Sekarang ini sepeda yang menjadi tenaga penggeraknya adalah kaki manusia, hanyalah merupakan salah satu acara rekreasi atau acara dalam kesehatan badan. Dan melakukannya hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Itupun kegiatan begitu merupakan kegiatan bersama dengan kawan-kawan dekat atau dengan anggota keluarga.
Lain halnya 30..50..tahun, yang lalu. Pada waktu itu sepeda merupakan alat transportasi utama penduduk. Mulai dari anak sekolah, pegawai berangkat ke tempat bekerja, para pedagang sayuran atau pedagang keliling, pengantar surat serta Polisi.
Kemudian akhir tahun 50-an mulai muncul kendaraan sepeda motor dengan ukuran mesin yang kecil. Mulai dari mesin 50cc yang dipasang dikerangka sepeda. Seperti merek Solex, Berini. Mesin bensin 2-tak ukuran kecil ini dipasang dimuka didepan fork roda muka. Merk Berini, menggerakkan sepedanya dengan memutarkan roda depan. Caranya, seluruh mesinnya termasuk tempat penyimpanan bensin didorong kedepan sehingga mekanisme yang berputar menyentuh ban depan. Berjalanlah sepeda karena gesekan mekanisme yang berputar dan permukaan ban. Lama-lama, tentunya bannya menjadi gundul. Perlu ban luarnya diganti baru. Ini merupakan salah satu ketidak populernya mesin Berini.
Lain halnya dengan merk Solex, mesin beserta tanki bensinnya tetap dalam satu posisi. Memindahkan tenaga ke roda depan melalui tali karet. Diroda depan dipasang metal berbentuk lingkaran yang dipasang ke jari-jari roda depan. Lingkaran metal ini besarnya kira-kira 2/3 dari besarnya lingkaran roda depan. Tali karet menghubungkan metal bundar ini dengan mekanisme yang berputar di mesin bensin tsb. Sering disebut sepeda mesin jahit.
Kemudian muncul sepeda motor tulen. Artinya kerangka motor ini lain dari kerangka sepeda. Merk yang terkenal pada waktu itu ialah Mobilette, Kreidler dan Ducati. Hanya Ducati dengan mesin 4 tak. mesin-mesin motor lainnya ialah mesin 2 tak. Bensin dicampur oli dalam satu tangki.
Kemudian mucul speda motor besar seperti "JAWA" mulai 125 cc merk Jawa CZ buatan Chekoslovakia sampai ke mesin 250 cc twin. Sebelumnya jalanan dikuasai oleh speda motor merk, Norton, BSA, Mitchell, BMW, Triumph, DKW,NSU.. Harley Davidson dengan mesin yang besar hanya dipakai oleh CPM dan Polisi. Pada waktu itu masyarakat tidak diperkenakan mempunyai sepeda motor lebih besar ukuran mesinnya dari 350 cc.
Kemudian Honda dengan Honda Bebek mulai masuk dipermulaan tahun 60-an, dan beberap tahun kemudian jalanan di tanah air dibanjiri dengan speda motor buatan Jepang. Sepeda buatan Eropah mulai menghilang. Karena kalah pengimporannnya dengan motor Jepang.
Yang bertahan ialah Norton dan Harley Davidson. dan BMW. Namun dianggap langka. Apalagi Norton 350 cc single cylinder engine. Motor merk ini menempati nomor diatas. Tahun bikinan tidak menjadi persoalannya. Yang paling top adalah Norton commander. Triumph Tiger juga termasuk yang ngetop.
Akhir tahun 2000-an timbul gebragan baru di dunia permotoran di tanah air. Karena begitu banyaknya kendaraan beroda dua ini dan mobil menjadi penyebab utama dalam polusi udara. Terutama di kota-kota besar di seluruh Nusantara. Gebragan baru ini ialah munculnya "MOLIS". Singkatan dari motor listrik. Sepeda biasa atau sepeda motor dengan mesin listrik sebagai tenaga penggeraknya. ( Molis = sepeda motor listrik).
Ada dua macam "molis" ini. Sepeda jaman tempo doeloe dipasang "kit" motor listrik dan batere adalah sebagai sumber tenaganya dalam memutarkan motor listrik ini.
Yang satu lagi adalah sepeda motor dengan tenaga penggerak motor listrik. Kerangka sepeda jaman doeloe sudah tidak terlihat. Lebih menjurus ke kerangka sepeda motor mesin bensin. Namun ada tandanya kalau itu molis ialah masih ada pedal sebagai tenaga penggerak tambahan. Tenaga tambahan ini ialah kaki alias tenaga genjot.
Molis tidak dianggap sepeda motor (bensin). Oleh karena itu tidak diperlukan STNK atau SIM untuk mengendarainya. Juga karena kecepatan molis ini tak lebih dari 25 km per jam. Banyak yang diperbincangkan ialah kemampuan molis dalam mencapai maksimum jarak yang ditempuh. Kalau sepeda tempo doeloe Bermotor Listrik, bila batre habis, dipakai tenaga "genjot". Tetapi kalau molis, bila batre habis susah untuk digenjot karena konstruksi pedal dan jarak antara sadel dan pedal agak pendek. Untuk orang jangkung sukar sekali meng-"genjot"-nya. Apalagi disiang hari bolong. Terpaksalah dituntun alias jalan kaki sambil mendorong molis kehabisan batre, sampai kerumah.
Mungkin suatu waktu ada tempat-tempat "pengisian batre molis" sepanjang jalan. Mungkin dengan memakai "Solar Panel". Usaha baru meng-"cash"-kan, tenaga matahari yang gratis menjadi listrik untuk dipakai mengisi molis. Cara ini menjadi cita-cita kaum kapitalis. Menjual sesuatu yang didapatkan secara gratis. Jangan disamakan dengan menjual barang curian !!
Saya sedang mencari Mountain Bike tua akan dipasang motor listrik dan batre. Gambar schemanya dan alat-alatnya dapat dibeli dengan harga $ 750 siap untuk dipasang sendiri. Ini di New York City.
Tapi motor listrik bekas dengan 1 hp dapat dibeli dibawah $50.00 dan baterenya baru diatas $ 250. Tak ada batere bekas yang dijual yang masih dapat dipakai. Batre tidak bisa tidak harus beli baru. Konsekwensinya kalau pake batre bekas nanti harus jalan kaki sambil mendorong molisnya. Karena apa mahal, karena yang dipakai adalah batere lithium, kecil dan tipis namun mempunyai daya simpan listrik yang besar. Batere seperti ini yang dipakai di mobil-mobil listrik murni, bukan hybrid.
Saya cenderung sedang memikirkan mengkonversi sepeda Mountain Bike bekas yang dapat dilipat, memakai motor listrik. Sehingga setelah dilipat dapat dibawa masuk ke Apartemen. Motor listriknya dipakai sebagai tenaga cadangan. Maksud utama adalah untuk berolah raga, dengan demikian jarak tempuh dapat lebih jauh. Kalau kehabisan tenaga genjot, baru motor listrik dipakai sampai otot-otot siap untuk menggenjot lagi.
Ada dijual dipasaran namun harganya diatas $2000.
Ini, spek dan gambaran konversi Becak biasa ke Becak Listrik. nanti tinggal ganti batre nya ke yang lebih Murah.. sistem ini bisa menjadi tambahan 2.5juta Rupiah saja... dibandingkan beli Motor plus isi bahan bakar...
ricky, 20140520
Gambar di bawah adalah "conversion kits" motor listrik untuk dipasang di Speda Genjot.
Gambar kedua adalah Conversion kits untuk speda jenis mountain bike. Dapat dilihat dari besarnya velg dan bannya.
TPBKL sebagai salah satu usaha untuk mengurangi polusi udara akibat asap knalpot mobil dan motor
Alangkah baiknya apabila perusahaan-perusahaan di kota-kota besar di Indonesia memulai dengan membangun TPBKL (Tempat Pengisian Batre Kendaraan Listrik) dikantornya masing-masing. Yang diutamakan sekarang ini adalah Pengisian BATRE MOLIS. Dengan demikian para pegawai dapat datang bekerja mengendarai MOLIS. (Motor Listrik atau sepeda genjot dilengkapi dengan motor listrik sebagai tenaga penggeraknya) Dengan adanya program pengisian batre di setiap kantor, menjamin bahwa para pegawai dapat pulang kerumah dengan tenang karena batre Molisnya sudah terisi penuh.
Ini adalah salah satu tanda bahwa perusahaan-perusahaan yang mempunyai kantor di kota besar itu betul peduli akan polusi udara di kotanya. Disamping itu menolong para pegawainya untuk mengirit ongkos transportasi. Apalagi bila disertai program dimana para pegawai dapat mencicil pembelian molis dengan dipotong dari gaji, Dengan perhitungan kalau perusahaan itu membeli sekian puluh Molis umpamanya, tentu mendapatkan diskon besar. Dengan cara begini harga penjualan Molis secara mencicil ini dapat ditekan lebih rendah. Kalau harganya agak miring, mungkin si-pegawai akan membeli dua atau tiga melalui program cicilan itu. Molis extra itu dipergunakan untuk keperluan Rumah Tangga, mengantar anak kesekolah atau berbelanja di pasar. Mengunjungi kawan dan kerabat disekitar rumah.
Keuntungan lainnya bagi perusahaan ialah kemungkinan besar para pegawai tidak akan terlambat masuk kerja karena alasan transportasi, Bus penuh sesak, atau jalanan macet, dll.
Dari Pemerintah Daerah, diharapkan akan bantuan berupa pembangunan jalan khusus bagi molis atau sepeda genjot.
Pembangunan TPBKL dikantor-kantor, pengadaan tenaga listriknya dianjurkan memakai Tenaga Surya. Atap kantor dapat menjadi tempat Solar Panel. Tenaga listriknya dipakai untuk mengisi batre Molis disiang hari dan sebagai penerangan darurat dimalam hari. Dapat dipakai sebagai alat deteksi kalau ada aktivitas yang mencurigakan didalam dan diluar kantor, dengan memasang sensor. Lampu hanya menyala kalau ada aktivitas di ruangan itu. Atau sebagai alat pengiritan listrik (lampu), lupa mematikan lampu kalau dalam waktu tertentu tidak ada aktivitas, listrik mati sendiri.
Mudah-mudahan usaha seperti disebut diatas dapat dijajagi oleh para pengusaha penjualan Molis agar perusahaan-perusahaan itu menaruh minat dalam usaha penjualan cicilan kepada para pegawainya satu perusahaan.
Disamping itu juga membuka usaha baru dalam pembangunan TPBKL disetiap gedung perusahaan-perusahaan disetiap kota besar. Atau dirumah-rumah para pemilik Molis.
Usaha ini menjadi jalan dalam memupuk tumbuhnya "Kesadaran Masyarakat " mengenai polusi udara disebabkan oleh knalpot mobil dan speda motor. Mengenalkan Molis sebagai jalan keluar dengan keuntungan-keuntungannya, mencegah polusi udara, keuntungan bagi para pegawai atau perusahaan. Dengan sendirinya nanti, masyarakat akan ikut memakai Molis sebagai kendaraan pribadinya. Apabaila sudah tersedia TPBKL MINI untuk dipakai dirumah dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat banyak. Bayangkan kalau siswa SMP,SMA maupun Mahasiswa mengendarai Molis ke sekolahnya.
Siapa tahu dari "khayalan" ini akan menjadi bahan pemikiran orang lain untuk mewujudkanya. Dengan demikian, mudah-mudahan "tulisan khayalan" ini akan menggelitik imajinasi seseorang. . Siapa tahu salah satu khayalan yang kebetulan tidak ngawang terlalu tinggi dapat menjadi kenyataan. Dalam hidup ini kadang kala hal yang kecil atau hal yang sepele dapat menggegerkan.
Dibawah ini saya sampaikan :"khayalan” saya.
Dalam usaha mengurangi pengangguran lulusan PT, seyogianya Pemerintah mengusahakan suatu usaha wujud dalam memberikan jalan keluar untuk memberikan pekerjaan kepada para lulusan PT itu.
Para lulusan PT yang menganggur ini diwajibkan untuk menyumbang tenaga dan pikiran kepada Bangsa dan Negara. Lulusan PT ini diwajibkan untuk masuk “WaMil” selama sekian tahun. Para WaMil dididik menjadi prajurit Kopassus. Karena apa Kopassus? Kesatu sebagai daya tarik yang ampuh agar para lulusan PT untuk mendaftarkan diri sebagai "WaMil". Tetapi selama menjalankan waktu WaMil-nya para lulusan PT ini adalah prajurit tamtama dan naik pangkatnya berdasarkan prestasi di lapangan. Setelah selesai menjalankan tugas WaMil, mereka diangkat menjadi Perwira. Apakah mereka akan meneruskan kariernya sebagai Perwira atau kembali ke Sipil tidak menjadi persoalan. Namun "dicetak" menjadi seorang Kopassus akan melekat dipikiran seumur hidup. Dan apa yang mereka terima dan belajar selama pendidikan dasar menjadi prajurit Kopassus akan dipraktekkan selama hidupnya. Juga bahwa telah ikut serta "mengabdi" kepada Ibu Pertiwi akan merupakan modal besar dalam kehidupan selanjutnya dalam menuju hidup berbangsa dan bertanah air Indonesia.
Hal lainnya dengan pendidikan dasar Kopassus, mereka dapat mengabdi kepada Ibu Pertiwi didesa-desa terpencil diseluruh tanah air. Penghidupan didaerah terpencil tidak akan menghambat akan tugas mereka, berkat pendidikan Kopassus ini mereka dapat mempraktekan dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk mencapai ke daerah terpencil, juga karena pendidikan dasar Kopassus, mereka dapat diterjunkan dari udara, dimana saja diseluruh pelosok tanah air. Dalam penugasannya berpindah-pindah dari satu desa atau dari satu daerah ke daerah lainnya tidak merupakan persoalan besar, nmengingat bahwa mereka itu sudah mendapat cukup latihan sebagai anggota Kopassus. Dan apabila tugas sudah selesai dan mereka kembali ke kota-kota, juga berkat pendidikan dasar Kopassus mereka harus dapat pulang sendiri tanpa menunggu angkutan khusus.
Lulusan Dokter Umum terjun ke lapangan sebagai anggota Korps Kesehatan. Tugas utama adalah memberi pengarahan kepada penduduk mengenai kesehatan secara umum. Memberikan pengarahan dalam usaha memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan. Pemakaian obat-obatan serta cara-cara menangani luka-luka, misalnya atau kecelakaan kecil lainnya. Juga pengarahan dalam usaha-usaha 'pencegahan' menjadi sakit, penerangan mengenai cara-cara menjauhi penyakit apakah itu penyakit menular atau tidak. Kebersihan dirumah atau tempat bekerja. Mengenal tanaman yang dapat menyebabkan sakit atau keracunan. Dan mengajar di sekolah SD dibidang kesehatan. Membuka dan menjalankan klinik berjalan dengan mengunjungi rumah-rumah penduduk.
Para lulusan Universitas Pertanian memberikan pelajaran dalam bercocok tanam yang modern, pembuatan pupuk, serta pengetahuan lainnya mengenai apa yang seyogianya harus ditanam yang dapat menambah penghasilan penduduk setempat. Seperti menanam bambu,diharuskan disetiap desa. Juga pohon "kawung" sebagai bahan untuk membuat gula merah juga pohon kelapa. Atau menanam pohon jarak serta mengolah biji jarak menjadi minyak jarak. Dimana minyak jarak dapat menjadi BBM untuk GenSet. Atau dicampur dengan minyak lainnya sebagai minyak untuk penerangan, obor. Atau minyak jarak yang dicampur minyak lain dapat dijadikan sebagai bahan bakar tungku didapur. Dibuat sedemikian rupa dengan memakai alat sederhana minyaknya dapat disemburkan dengan tekanan dan dibakar. Dengan demikian mengalihkan pemakaian kayu sebagai bahan bakar tungku didapur., usaha dalam melestarikan hutan .
Para lulusan Universitas Teknik, memberikan pelajaran dalam pembuatan Tenaga Listrik seperti Hydro-mini, Tenaga Listrik dari kincir angin, pembuatan jembatan serta konstruksinya dengan memakai bahan-bahan yang tersedia di desa-desa itu. Dengan memakai cara dan teknik yang modern. Mengajar memanfaatkan arus sungai untuk keperluan penggilingan (kincir air), atau penggilingan memakai tenaga hewan (kuda, sapi, kerbau). Mengajar memanfaatkan kincir angin untuk menimba air dari sumur-sumur yang dalam.
Para Insinyur Sipil, mengajar dan memberikan pengarahan dalam pembangunan rumah cara lama dengan bahan-bahan dan teknik yang baru. Pembangunan lumbung untuk penyimpanan padi,jagung, kacang-kacangan dan palawija.-Pembangunan toilet, serta memanfaatkan tinja untuk dijadikan pupuk. Pembangunan "Sewer System" didesa-desa serta pembangunan "sewage treatment plant".
SewageTreatment Plant dibangun dan dipelihara secara lokal......dengan kata lain. Sewage Treatment Plant lain tidak adalah Empang yang diisi dengan ikan Mas, Gurame dan Ikan Lele, jangan lupa empangnya ditanami Eceng Gondok!
Para lulusan Universitas Ekonomi, mengajar dan memberikan pengarahan dalam pembentukan Koperasi. Penanaman hasil bumi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasaran.. Cara-cara untuk mengawetkan ikan (ikan asin, bandeng). Pengolahan jagung, ketan atau beras menjadi tepung. Gampang mengangkut ke pasar dalam usaha menaikkan harga penjualan. Pembuatan tepung dengan adanya penggilingan kincir arus sungai atau penggilingan dengan tenaga hewan. Cara pengemasan untuk dipasarkan dan pengawetan bahan pengemas daun pisang. Pemakaian tabung untuk pengemasan cairan dengan memakai bahan alam seperti bambu, tempurung kelapa, atau kulit buah yang dikeringkan, buah semacam semangka.
Lulusan lainnya dapat dijadikan sebagai pengumpul data kependudukan (sensus) serta mencatat secara rinci keadaan fisik desa-desa dimana mereka bertugas. Misalnya jumlah rumah, sekolah, tempat ibadah, luas areal persawahan, areal perkebunan palawija, serta pepehonan lainnya dan jalan-jalan umum.
Lulusan IAIN.....membangun pesantren ???
Bila mereka ini kembali kemasyarakat, disamping "Wing Terjun" juga ada "Wing Mengabdi kepada Ibu Pertiwi dipedalaman" dan tentunya Baret Merah akan menjadi kebanggaan seumur hidup dan memberikan contoh kepada adik-adiknya bahwa mengabdi kepada Ibu Pertiwi adalah Tugas Mulia.
Program WaMil Kopassus, bukan saja memberi "pekerjaan" kepada lulusan PT yang menganggur, tetapi juga memberikan semangat kepada para mahasiswa untuk terus belajar dan menamatkan pendidikannya. Dengan pengharapan, selesai pendidikan ada "kesempatan" untuk meneruskan "pendidikan" dilapangan dan menerima gaji. Pekerjaan yang "prestige" dimana tidak semua orang dapat mendapatkannya. Mempunyai kesempatan untuk digodog ..."to seperate between men and boys"
Juga dengan terjun ke ABRI, membuka jalan bagi mereka untuk "membuktikan" dirinya sebagai calon pemimpin yang berdisipilin kuat. Dan sebagai Kopassus, mereka "ditantang" untuk menggali jiwa kepemimpinan, semangat untuk terus maju pantang mundur, juga berusaha keras untuk menyingkirkan halangan-halangan yang dihadapi dalam menuju ke tujuan, dengan segala jalan dan upaya namun tetap dalam jalur kedisplinan dan patuh kepada aturan main. Karena mereka mempunyai dan dididik untuk mempunyai kesadaran bahwa umpamanya dalam suatu operasi mereka menjalankannya sa-enak perutnya akhirnya akan mati konyol (hal yang tentu haru dihindari. red NP). Tetapi kalau menurut aturan-aturan yang mereka belajar selama dalam pendidikan dasar kemungkinan untuk selamat akan lebih besar.
Kopassus bukan saja sebagai tempat menggodog "fighting machines", tapi juga tempat menggodog karakter pemuda dan pemudi harapan bangsa, yang mengerti betul bahwa keberadaan mereka dibumi Ibu Pertiwi ini adalah untuk mengabdi kepada Bangsa dan Negara.
MangSi NYC 011111
1. Diskusi di Komunitas Indotechnopreneur, http://asia.groups.yahoo.com/group/indotechnopreneur/message/971
Seoul Metropolitan Government (SMG), menyatakan bahwa bahwa Badan Transportasi Seoul adalah yang petama kali meluncurkan program Pengangkutan Bus Umum bertenaga Listrik. dalam melayani trayek-trayek Bus Kota. Pemakaian Bus bertenaga listrik sebelum Bus-Bus SMG adalah dalam rangka coba uji. Lain halnya di Seoul, Korea Selatan ini, pada tanggal 21 Desember 2010 telah dimulai pengoperasian Bis Bertenaga Listrik dalam melayani trayek didalam kota. Delapan belas bulan sebelumnya, SGM beserta Hyundai Heavy Industry dan Hankuk Fiber mengadakan uji coba dalam pengoperasan Bus Bertenga Listrik ini. Bus Berenaga Listrik (BBL) ini yang menjalani trayek Mt. Namsan ini berukuran 11.05 meter panjangnya dan dapat menempuh jarak Batre 83 km dengan satu kali pengisian batre saja. Batre yang dipakai di BBL ini ialah Batre Lithium, dimana waktu pengisian batrenya hanya memerlukan waktu 30 menit saja. Keceptan rata-rata BBL Korea Selatan ini dapat mencapai 100 km per jam. Juga BBL jenis ini dilengkapi dengan peralatan yang dapat mendaur ulang tenaga listriknya bila sistim remnya dipakai sewaktu menjalani jalan yang menurun. ( Bila rem kaki diinjak, motor listrik yang digerakkan oleh arus listrik dari batre berhenti, selama motor listrik berputar sewaktu menjalami jalan yang menurun berobah menjadi generartor yang menghasilkan arus listrik, arus listrik ini dipakai untuk mengisi batre)
Badan BBL ini dibuat dari campuran bahan "carbon", tidak ada keping-keping baja yang dipakai. Pemakaian campuran bahan carbon ini menurunkan berat BBL dengan drastis, tetapi bahan ini mempunyai daya tahan yang cukup baik. Untuk kenyamanan penumpang yang memerkukan penanganan istimewa, Bus ini dilengkapi dengan pintu masuk khusus untuk kursi roda.
Bus ini dibangun sedemikian rupa agar memberikan kesan berupa seperti "kacang", juga dicat dan dipasang lukisan "NamsanTower" dan lukisan pemandangan dari Mt. Namsan. Sekarang ini SMG mengoperasikan lima BBL, dari sejumlah 14 Bus dalam trayek ini. Penggantian Bus lainnya dengan BBL akan dilaksanakan secara bertahap. Dengan demikian tidak akan mengganggu para penumpang yang memakai trayej ini dengan program penggantian seluruh Bus dengan BBL. Juga direncakana akan dibangun dua TPBKL (Tempat Pengisian Batre Kendaraan Listrik) di Namsan sekitar bulan Maret 2011. Dengan demikian jumlah TPBKL di daerah Namsan menjadi 4 tempat. Dengan peroperasian BBL ini, menjadikan Kota Seul selangkah lebih dekat lagi dalam usahamenuju ke "Green-Car, Snart City". Diharapkan pada tahun 2020 SMG akan mengoperasikan 120,000 Kendaraan Bertenaga Listrik. Jumlah ini merupakan 50 percent Kendaraan Umum Penumpang, 10 percent kendaraan mobil sedan dan 1 percent kendaraan dan Angkot lainnya.
Dikutip dan diterjemahkan secara bebas dari Gizmag
Mono - satu, rail - rel kereta api, dengan kata lain kereta api dengan rel tunggal. Rel tunggal ini dibangun dari besi beton, merupakan landasan bagi kendaraan untuk melintas diatasnya. Satu atau dua roda bergandengan seperti roda belakang truk bermuatan berat menggelinding diatas permukaan Rel Tunggal ini, agar kendaraan ini serta roda-rodanya tetap berada di permukaan rel tunggal ini, disebelah kiri dan kanannya ada roda lagi yang menempel pada sisi kiri dan sisi kanan Rel Tunggal ini. Ketiga roda ini satu sama lainnya merupakan satu unit. Gerbong penumpang dibawahnya dipasang dua atau tiga unit roda. Roda yang berjalan diatas rel tunggal ini dipasang vertikal kemudian motor listrik menjalankan roda ini, roda ini yang menggerakkan gerbong penumpang maju atau mundur. Dua roda lainnya yang dipasang horisontal dimana berjalan dan menempel dikedua sisi Rel Tunggal ini, kegunaanya adalah agar gerbong penumpang tetap berjalan diatas Rel Tunggal dan mencegah jangan sampai terguling. Dengan demikian kendaraan yang berjalan diatas Rel Tunggal ini akan berjalan sebagai mana kereta api berjalan diatas kedua relnya. Juga Rel Tunggal ini dipakai untuk menyalurkan aliran listrik sebagai tenaga penggerak motor listriknya.
Motor listrik penggerak gerbong-gerbong penumpang ini berupa motor listrik aliran DC. Tenaga listriknya dapat saja berupa listrik arus AC tegangan tinggi kemudian dirobah menjadi tegangan rendah arus DC. Karena apa dipakai motor listrik arus DC ? Hanya motor listrik arus DC yang mempunyai kekuatan yang besar daya dorongnya dalam saat bergerak maju dari keadaan berhenti. Pengadaan tenaga listrik arus DC dapat saja diambil dari seperangkat Batre. Perangkat batre ini di-isi dengan listrik dari dinamo yang diputarkan oleh mesin bensin atau mesin diesel yang disebut dengan istilah "Hybrid". Atau dengan memakai lempengan Solar Panel yang menyerap sinar matahari yang dijadikan aliran llistrik yang mengisi batre.
Kembali ke monorail diatas tanah, atap dari gerbong-gerbong penumpang itu dipasang Solar Panel untuk mengisi batre dan batre ini kemudian memutarkan motor listrik dimana motor listrik ini memutarkan roda-roda menggerakkan gerbong penumpang ini untuk maju meluncur kedepan. Gerbong-gerbong penumpang ini dbuat dari bahan yang ringan seperti fiberglass atau bahan plastik lainnya. Dengan gerbong-gerbong yang ringan ini tidak memerlukan motor listrik yang besar dan mahal. Dua atau tiga gerbong dapat saja digandengkan satu sama lainnya Lebih dari tiga gerbong digandeng bisa saja, tergantung akan panjangnya platform disetiap stasiun untuk penumpang turun dan menunggu naik kereta.
Monorail merupakan cara pengangkutan umum yang aman dan nyaman. Namun gerbong-gerbong penumpangnya merupakan gerbong-gerbong khusus untuk pemakaian di mono rail. Demikian juga peralatan penyokong sistim pengangkutan cara ini. Konstruksi dari roda-rodanya serta motor listrik penggeraknya tidak murah dan merupakan satu hasil produk dari satu pabrik. Dengan demikian peralatan maupun suku cadangnya harus dipesan dari pabrik yang sama. Mahal dalam arti kata sewaktu pembangunan awal, juga mahal dalam pengoperasiannya.
Dalam pembangunan awal ongkosnya tidak murah. Monorail di Kualalumpur memakan ongkos USD 36 juta/km ( USD 54/mile) dan monorail di Mumbai, India memakan ongkos USD 27.25 juta/km ( USSD 41 juta/mile) Kota Seattle, yang mempromosikan "Monorail" ternyata pada Nov.2005 penduduknya memberikan suaranya yang mengagalkan rencana ini. Ongkos pembangunan monorail di Seattle ini diperkirakan akan memakan ongkos USD 100 juta per satu mile. Kemudian diperhitungkan kembali menurun menjadi USD 87 Juta per mile.
Di Las Vegas, yang panjangnya 6.3 kilometer dan dibangun 7 stasion memakan ongkos USD 650 Juta. Dan juga Monorail di Las Vegas ini, bukannya Mass Transit System tulen. Ini hanya sebagai usaha marketing saja. Mengangkut turis-turis dari satu Casino ke Casino lainnya.
Monorail Bandung dengan jarak 30 km dan diperkirakan akan memakan ongkos sejumlah USD 470 juta atau USD 19 juta/km atau USD 27.5 juta per mile. Jarak ini adalah dari Utara ke Selatan dan mengelilingi kota Bandung. Menurut Dicky, monorail yang akan dibangun oleh PT Haji Kalla ini dapat menekan ongkos karcisnya sampai Rp. 7000 sekali jalan.
Mungkin akan jauh lebih murah kalau yang disebut "Monorail" ini dibangun berupa suatu jalur dimana roda-roda dari kendaraan pengangkut penumpangnya seperti Kendaraan Umum dijalanan biasa. Atau dengan kata lain, jalur Bus yang dilayangkan dan ditengah jalur Bus itu dibangun Rel Tunggal hanya untuk keperluan "mengemudikan" Bus agar tetap berjalan ditengah-tengah jalur itu. Keadaan fisik Bus itu sama seperti keadaan fisik Bus yang biasa berjalan dijalanan atau diBus-way. Hanya tenaga penggeraknya adalah motor listrik. Dengan begitu ada keseragaman untuk Pengangkutan Umum didalam tanah, dijalur-jalur Bus yang dilayangkan dan Bus-bus yang berjalan di jalanan biasa. Keseragaman peralatan perlu untuk menekan ongkos dalam usaha pemeliharaan. Satu jenis motor listrik untuk keseluruhan kendaraan pengangkut penumpang, murah dalam suku cadang, juga menjamin ketrampilan para montir-montir.
Ada keuntungan lain dalam memakai motor listrik sebagai tenaga penggerak Bus. Motor listrik dapat berubah menjadi generator listrik hanya dengan menekan tombol. Kegunaanya sekarang motor listrik menjadi alat peng-"rem" Bus listrik itu, juga sebagai pengisi batre. Di bagian Utara Kota Bandung Bus listrik dijalanan kalau mendaki jalanan menanjak, motor listrik menjadi alat penggerak Bus, jika jalanan menurun motor listrik menjadi alat "rem" Bus listrik itu dan pengisi batre. Menghemat dalam ongkos pengoperasian dan perawatan, tidak diperlukan peralatan rem seperti di Bus dengan mesin bensin atau diesel. Karena mengisi batre sendiri sewaktu menjalani jalanan turun, boleh dikatakan Bus ini "men-daur ulang" tenaga penggeraknya. </p>
Dengan menekan ongkos pembangunan awal, sisa dana yang tersisihkan dapat dipakai untuk membeli gerbong-gerbong penumpang dengan jumlah lebih banyak. Dengan demikian pelayanan kepada penumpang dapat ditingkatkan. Dengan tersedianya gerbong-gerbong penumpang yang banyak, waktu tiba di setiap stasiun atau frekwensi kedatangannya dapat diperbanyak. Waktu tunggu para penumpang di stasiun dapat dipersingkat.
Dengan kemajuan teknologi terutama dibidang pengadaan tenaga listrik, dapat saja dipasang peralatan pendingin disetiap gerbong secara tersendiri tanpa memakai tenaga listrik untuk keperluan menggerakkan gerbong-gerbong. Tenaga listrik untuk alat pendingin ini dapat saja berupa Tenaga Surya atau Tenaga Angin. Tenaga Angin dapat dimanfaatkan dengan meluncurnya gerbong-gerbong ini dapat saja dipasang baling-baling yang dipasang horisontal dibagian depan atapnya.
Kita jangan mencoba untuk memperbandingkan Mass Rapid Transit di kota-kota lainnya di dunia dengan apa yang akan dipakai atau ditrapkan di dalam negeri. Pertama "daya beli" masyarakat kita jauh dibawah "daya beli" masyarakat dinegara lain. Berarti harga karcis harus murah. Di New York City dimana jaringan pengangkutan umum adalah yang terbaik di dunia dilihat dari segi luas daya jangkaunya. Dengan mengoperasikan kombinasi dari Kereta Api dibawah tanah, Kereta Api diatas tanah dan Bus-Busnya, pemasukkan dari penjualan karcis hanya mencapai 47 % dari ongkos-ongkos pengoperasiannya. Ini merupakan angka yang tertinggi dibandingkan dengan Pengangkutan Umum di kota-kota besar lainnya seperti di Paris,London dan Mexico City.
Harga karcisnya di New York City sekali jalan adalah $2.25, minimum upah pekerja di negara ini adalah $ 7.15 per jamnya. Satu hari bekerja 8 jam kali $7.15 dipotong pajak 15 % ,secara kasarnya berpenghasilan $48 perhari tetapi ongkos angkutannya hanya $ 4.50 perhari. Kotapraja rugi dalam pengoperasian pengangkutan umumnya, namun memberikan kelonggaran bagi warganya untuk mencari nafkah dengan memberikan harga karcis yang murah, sehingga jarak dari rumah ke tempat bekerja tidak menjadi persoalan. Tetapi dengan lebih banyak warganya bekerja berarti lebih banyak lagi pemasukkan bagi Kotapraja dari pajak penghasilan., pajak penjualan, karena ada pekerjaan dapat mempunyai rumah yang mana dikenakan pajak tanah dan pajak bangunan, dsbnya. Dari mana Kotapraja ini menombok ongkos pengoperasian pengangkutan umumnya, kekurangannya ditanggung oleh Negara Bagian dan Pemerintah Pusat.
Kebiasaan dan kebutuhan penduduk setempat berbeda-beda. Sebagai contoh, mungkin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin, dibelakang Bus yang beroperasi dijalanan digandengkan suatu kereta gandengan terbuka, gandengan ini diperuntukkan bagi orang-orang yang membawa barang dagangannya berkeliling kerumah-rumah. Apakah memakai pikulan atau kereta dorong. Pengoperasian Bus dengan gandengan terbuka ini hanya pada jam-jam tertentu dipagi hari dan disore hari. Dikenakan harga karcis yang murah. Dengan adanya pengangkutan yang murah bagi pendagang keliling ini, akan memberikan dampak yang positip, misalnya pasarannya lebih meluas atau lebih jauh dari tempat tinggalnya. Ini tidak menjadi persoalan besar. Selesai berjualan, dapat pulang naik pengangkutan umum dengan murah, santay duduk atau nongkrong berserta perlengkapan alat-alat jualannya dan yang penting tidak mengganggu penumpang lainnya.
Melihat akan "perlakuan istimewa" ini akan merangsang para warga lainnya untuk ikut berusaha dengan berjualan keliling. Hal yang seperti ini harus menjadi pemikiran utama, proyek besar dan mahal harus mempunyai dampak yang berarti bagi rakyat kecil. Umpamanya Pengangkutan Umum dibawah tanah, harus disertai pembangunan penampungan air limbah dari rumah-rumah dan air hujan. Pembuangan air limbah rumah yang lancar menaikkan tingkat kesehatan penduduk. Tidak ada selokan-selokan terbuka. Penampungan air hujan merupakan jalan keluar dalam pemecahan persoalan banjir. Disekitar stasiun-stasiun pemberhentian monorail ini akan membuka jalan bagi warga setempat untuk membuka usaha penitipan motor atau mobil dipekarangan rumah-rumah. Penghasilan tambahan yang boleh dikatakan menaikkan tingkat hidup rakyat kecil.
Air Train JFK adalah usaha untuk menyambungkan Bandara JFK dengan jaringan pengangkutan umum lainnya di kota New York City. Diutamakan ialah dalam usaha menyambungkan Bandara JFK dengan jaringan kereta api dalam tanah. Dari Bandara JFK naik Air Train JFK ke stasiun Kereta Api Dalam Tanah di Jamaica/Archer Avenue. Dimana dari stasiun Jamaica/Archer Avenue penumpang dapat langsung menuju Manhattan pusat kota, dimana Hotel-hotel berada. Atau dengan Kereta Api diatas permukaan tanah ke Kota-kota lainnya di Long Island
Air Train JFK bukan "Monorail", Air Train JFK adalah kereta api dengan memakai dua rel besibaja. Kereta apinya terdiri dari dua gerbong saja, keistimewaannya kedua gerbong ini berjalan diatas rel tanpa pengemudi. Jalannya Air Train JFK di atur oleh komputer. Jalan layang Air Train JFK adalah dua jalur ditengah-tengah jalan raya 3 jalur dikiri dan dikanan tiang-tiang penyangga jalur layangnya. Dan di Bandara menyinggahi setiap Terminal yang berjumlah 7 terminal.
Didalam gambar terlihat Air Train JFK meluncur di relnya. Juga dapat dilihat letak dari rel-relnya di dua jalur itu. Juga ada gambar yang memperlihatkan sewaktu pembangunan tiang-tiang penyanggah jalanan rel kereta api. Konstruksi jalur kereta api Air Train JFK yang sudah dipakai bertahun-tahun, mungkin dapat ditrapkan di Bandung dengan tidak memakai rel besibaja dan membuat rel dari besibeton ditengah jalurnya untuk keperluan "mengemudikan" Bus Listrik. Tidak perlu Busnya diatur oleh komputer, jauh lebih murah dipakai Supir saja, tambah kenekpun masih tetap murah.
===MangSi09/12/11===
Sebagai kota besar dengan penduduk 4 juta serta jalan-jalan yang tidak pernah mengalami perlebaran serta jumlah bermacam-macam kendaraaan yang berada dijalanan, adalah wajar untuk memperkenalkan suatu sistim pengangkutan umum yang cepat, dapat mengangkut penumpang dengan jumlah besar, murah dan nyaman.
Pertama-tama harus di-ingat dan dimengerti bahwa pengangkutan umum dikota-kota besar di dunia dimana saja tidak sekali lagi tidak untuk mengejar keuntungan. Tersedianya pengangkutan umum ini adalah lain tidak untuk kesejahteraan penduduk kota itu sebagai imbalan balik dari Pemerintah setempat. Dengan arti kata lain subsidi pemerintah sangat diperlukan. Apakah subsidi itu sewaktru pembangunan awal ataupun subsidi dalam pengoperasiannya.
Kemudian pertanyaan berikutnya, jenis pengangkutan umum apa kiranya yang cocok untuk di bangun. Apakah pengangkutan umum didalam tanah atau dipermukaan. Kalau ditentukan suatu sistim pengangkutan didalam tanah, apakah itu berupa kereta api ? Memang bila dipakai kereta api dengan beberapa gerbong, dapat mengangkut jumlah penumpang yang banyak dalam sekali jalan. Kenyataannya bahwa dengan memakai kereta api listrik umpamanya, ongkosnya sangat mahal. Kereta api listrik memerlukan rel besibaja, kemudian balok-balok kayu sebagai bantalan rel, rel "ketiga" untuk menyalurkan listrik tegangan tinggi sebagai sumber tenaga penggerak kereta api. Karena listrik yang diperlukan adalah listrik tegangan tinggi, diperlukan "sub-station listrik" untuk menurunkan tegangan tinggi itu agar dapat dipakai sebagai tenaga penggerak kereta api. Diperlukan "sub-station-listrik" dalam jarak-jarak tertentu. Dan tentunya diperlukan Pembangkit Tenaga Listrik untuk keperluan Tegangan Tinggi yang diperlukan oleh Kereta Api ini. Untuk mendapatkan tenaga dorong awal bagi kereta api listrik ini, saat maju dari berhenti di stasiun untuk meluncur maju, diperlukan motor listrik bertenaga besar dan motor llistrik yang memakai aliran listrik DC. Karena dalam menyalurkan listrik DC, kehilangan tegangan dari PTL sampai ke pemakaian di "rel ketiga" kereta api sangat besar, oleh karena itu diperlukan listrik dengan Tegangan Tinggi.
Mahalnya pembangunan Mass Rapid Transit memakai kereta api listrik, apakah didalam tanah atau dipermukaan adalah banyak peralatan yang diperlukan dalam pengoperasiannya. Seperti Pembangkit Tenaga Listrik Tegangan Tinggi, penyaluran listrik tenaga tinggi ini, menurunkan Listrik Tegangan Tinggi ini dalam jarak-jarak tertentu sepanjang route Kereta Api Listrik itu, tentu relnya yang terbuat dari besi-baja serta bantalan-bantalannya. Dan tentunya gerbong-gerbongnya dimana setiap gerbong paling sedikit diperlukan dua motor listrik sebagai penggerak gerbong itu.
Bagaiman kalau sebagai landasan berpikir dalam Pengangkutan Umum di Kota ini kita pakai sebagai berikut: "Pengangkutan umum bukan saja mengangkut penumpang dalam jumlah besar dalam sekali angkut tetapi suatu pengangkutan penumpang dimana alat pengangkutnya itu tiba dan berangkat dari satu stasion tepat dengan jadwal dan frekwensi kedatanganya disetiap setasiun itu lebih sering"
Jikalau kemampuan pengangkutan umum itu untuk mengangkut penumpang tidak banyak, namun kedatangan pengangkutan umum berikutnya tidak lama, bagi penumpang tidak akan menjadi persoalan besar, asal ada yang mengangkut dan dapat berdiri atau duduk dengan nyaman. Dengan arti kata lain, alat pengangkutan umum itu tidak perlu mampu mengangkut penumpang dalam jumlah besar. Sekali berangkat mengangkut seribu penumpang, tetapi menunggu kedatangan alat pengangkut berikutnya setengah jam, apakah lebih baik dengan alat pengangkutan yang daya angkutnya lebih kecil tetapi kedatangan alat pengangkut berikutnya setiap 5 menit, umpamanya. Jadi pengangkutan umum (Mass Rapid Transit) itu tidak perlu kereta api listrik bergerbong-gerbong. Kalau tidak perlu kereta api listrik, berarti tidak perlu rel-rel, tidak perlu bantalan-bantalannya, tak perlu rel ketiga sebagai penyalur tegangan listrik, tidak perlu sub-station-listrik dalam jumlah banyak, tidak perlu Pembangkut Tenaga Listrik. Berarti mengurangi ongkos pembangunan awal. Mungkin dari Rp.4 milyar ongkos pembangunan Monorail itu dapat diturunkan dengan drastis.
Timbul pemikiran akan suatu sistim pengangkutan umum selain kereta api listrik, kalaupun tenaga penggeraknya listrik, tetapi tidak memerlukan Listrik Tegangan Tinggi serta Pembangkit Tenaga Listriknya, dan tentunya peralatan lainnya. Apakah itu sistim pengangkutan umum dibawah tanah atau diatas tanah berupa monorail.
Pengangkutan umum di Kota Bandung dapat berupa kombinasi antara Pengangkutan Umum di bawah tanah, diatas tanah berupa monorail dan bus-bus kota yang ukurannya disesuaikan denagn keadaan fisik jalanan. Keperluan bus-bus ini adalah dalam pengangkutan penumpang ke/dari stasiun Pengangkutan Umum di bawah tanah atau monorail.
Pengangkutan umum dibawah tanah dapat dibangun sepanjang jalan Raya yang membelah kota Bandung dari Barat sampai ke timur (Cimahi= Rancaekek). Dengan membuat terowongan dari besi beton bertingkat. Terowongan beton yang dibawah dipakai sebagai penampung limbah dari rumah-rumah dan air hujan. Kemudian dibuang ke Cikapundung. Bagian atas adalah terowongan untuk Pengangkutan Umum. Terowongan ini merupakan jalan dua arah bagi alat pengangkutan umum. Dikedua jalur ini dibangun "alat pengarah" dari beton seperrti monorail.
Dengan kemajuan teknologi dapat saja dipikirkan membangun Bus dengan badan dari bahan yang ringan berupa fiberglass, re-enforced plastics, ferro-cement atau bahan plastik lainnya. Dikarenakan berat Bus yang ringan memungkinkan dipasang tenaga penggerak ukuran kecil dan murah. Berarti dapat dipasang motor listrik yang tidak mahal. Tenaga listrik untuk memutarkan motor listrik ini dapat dipakai seperangkat batre. Batre-batre diisi dengan memakai Tenaga Surya. Setiap setasiun, atapnya dipasang Solar Panel untuk mengisi perangkat batre, listrik dari batre ini disalurkan melalui kawat dilangit-langit terowongan, melalui kabel listrik seperti Tram listrik memutarkan motor listrik untuk menggerakkan Bus listrik.
Untuk pengiritan dalam pengadaan tenaga listrik, setiap stasiun menjadi penyalur tenaga listrik dari perangkat batrenya untuk memutarkan motor listrik yang dipasang disetiap Bus ini hanya untuk jarak tertentu. Dan untuk jarak selanjutnya tenaga listrik dari stasiun berikutnya menjadi penyalur listrik dan penggerak motor listrik dari Bus ini.
Dengan demikian perangkat batre disetiap stasiun tidak perlu besar dan tidak memerlukan ruangan yang luas.
Dengan badan Bus yang ringan, serta kemampuan yang tidak besar dalam menampung penumpang, konstruksi terowongan beton tidak diperlukan dibangun dengan daya tahan yang besar untuk menyanggah berat alat pengangkutan umum beserta penumpangnya. Pengiritan dari besi bertulang dan semen dapat dicapai serta waktu pembangunannya dapat dipercepat. Berarti menurunkan ongkos pembangunan.
Tempat duduk penumpang didalam Bus terdiri dua tingkat. Tingkat atas hanya tempat untuk duduk, bagian bawah kombinasi tempat duduk dan tempat berdiri. Agar selalu tersedia udara segar didalam terowongan, dibangun menara angin untuk menghembuskan udara segar kedalam terowongan. Menara ini berupa pohon kelapa atau pohon pinang buatan. Tangkai dan daun-daunnya adalah keping-keping Solar Cell untuk mengisi batre dimana listriknya memutarkan motor listrik menghembuskan udara segar melalui badan pohon tiruan ini kedalam terowongan.
Jalur pengangkutan umum arah Utara - Selatan berupa bangunan beton diatas tanah sebagai jalur dua arah bus-bus listrik. Ditengah kedua jalur ini dbangun rel tegak lurus dari beton sebagai alat pengarah jalannya Bus, seperti monorail. Karena Bus-Bus ini berjalan diatas tanah, atap dari Bus-Bus ini dipasang keping-keping Solar Cell dari Solar Cell ini listriknya langsung mengisi batre dan batre langsung memutarkan motor listrik sebagai tenaga penggerak. Tidak perlu jaringan kawat penyalur tenaga listrik, tidak perlu ada penyimpanan batre di tiap perhentian Bus ini. Perangkat batre didalam Bus ini berupa satu unit yang dapat dipindahkan dan diganti dengan perangkat batre yang baru diisi dalam waktu singkat pada tempat pemberhentian Bus tertentu sepanjang route Bus ini. Usaha dalam pencegahan Bus mogok ditengah jalan karena batre mati. Umpamanya dalam keadaan hari yang mendung atau hujan.
Semua kendaraan Bus pengangkutan umum ini terdiri dari satu jenis. apakah yang didalam tanah, diatas tanah dengan sistim monorail atau diatas jalanan. Dengan demikian terutama motor listriknya adalah dari ukuran dan kekuatan yang sama serta suku cadang yang sama pula. Demikian pula ukuran ban, remnya dan lain-lainya.
Jalur Pengangkutan Umum diatas tanah sistim monorail dengan Bus lsitrik sebagai alat pengangkutnya, dibangun bangunan besi beton bertulang sepanjang sungai Cikapundung mulai dari Utara sampai ke perbatasan kota Bandung di Selatan. Ada bagian dari Cikapundung yang terbuka, saparuh terbuka dan tertutup sama sekali dimana diatasnya dipakai sebagai jalur monorail Bus Listrik. Dari jalan Dalem Kaum terus keselatan, pinggiran Cikapundung ini dibangun besi beton, mencegah banjir dan mencegah tanah longsor. Dalam waktu-waktu tertentu dasar dari Cikapundung ini dikeruk untuk memperdalam serta menambah kemampuan untuk menampung air terutama di musim hujan.
Dikemudian hari, dari titik paling akhir di Selatan dibangun jalur monorail diatas tanah yang menghubungkan ke Rancaekek dan ke Barat ke Cimahi.
===mangSi 09010/11===
Sungai Cikapundung terjepit di antara pemukiman yang padat. Mungkin juga kumuh. Sungai dekat perumahan sering mengalami pendangkalan karena aktivitas membuat sampah, memancing, MCK, dll dari warga setempat. Yang ujung2-nya mendatangkan air bah/ banjir, karena daya tampungnya menjadi berkurang. Apalagi curah hujan akibat pemanasan global makin besar dari hari ke hari. Jika akan dijadikan ikon seperti Venesia, pekerjaan raksasa harus dilakukan oleh para pemangku kepentingan. Mulai dari penertiban di bantaran sungai.
(Redaksi NP, Sumber : http://anisavitri.wordpress.com/2010/01/19/rp-500-milyar-biaya-monorel-sungai-cikapundung-akan-direvitalisasi/)
Ayana walungan Cikapundung di Bandung, tangtuna ku nu ngabukbak leuweung jeung ngajadikeun lahan bakal dicicingan ku jelema, geus ningali yen walungan ieu tah penting pisan jang Kota Bandung.
Ayeuna ngan kudu jadi pikiraneun urang kumaha sangkan ayana Walungan Cikapundung ieu teh bener-bener gede kagunaana jang balarea. Nya tangtungna ka Warga Kota Bandung.
Naha dipikiran Cikapundung teh rek dijadikeun "reservoir" jang wadah cihujan sangkan Kota Bandung pangpangan nu di kidul teu kabanjiran. Oge ieu "reservoir" caina bisa dipake mun keur musin halodo. Nya jang naon wae., ngumpulkeun cai jang kaperluan Pemadam Kebakaran atawa caina dipake jang ngabaseuhan jalan-jalan ngarah teu teu panas teuing mun beurang-beurang. Oge mun aya angin ngagelebug, ngurangan kebul. Caina disemprotkeun tina truk.
Atawa mun rek dipake jang "penampungan air limbah penduduk" (sewer system), supaya "kotoran"-na namper kahandap, nya dijieun "pintu-pintu air" ditempat-tempat sapanjang walungan jiga balong. Nya balong-balong ieu dikeruk sataun sakali samemeh musim hujan. Sangkan leuwih jero jadi "kapasitas penampungan"na oge leuwih gede. Meureun ku dikerukna balong-balong ieu meunang disebutkeun "penjegahan banjir". Disisi balong dijieun WC umum, ditutup luhurna.
Kumaha eta miceunan anu "koneng-koneng ngambang" ? Nya eta balong dipelakan lauk emas. Disadiakeun tempat jang nguseup, dikontrakeun ku Pemda ka pausahaan. Aya tempat khusus jang barudak teu kudu mayar. Keun sina anteng nguseup tibatan ulin di jalanan atawa minuhan Mall. Oge teu salah mun eta "balong-balong" dipelakkan eceng gondok. Beukirea eceng gondokna leuwih hade. Nya ngurangan kokotor, boa mun nepi ka Pasirmalang caina geus rada herangan. Atawa leuwih jauh deui, ngarah leuwih rea eceng gondokna. Boa meureun sugan we caina bisa disaring deui jeung dibersihan make obat-obatan, sugan kapake jadi "ciherang". Tapi kudu diinumna mun geus jadi ci asak tiis tina kendi.
Oge "pintu=pintu air" ieu nahan runtah-runtah bangsana plastik kaleng jeung nu laenna. Oge ieu bisa dikontrakeun ka pausahaan, panghasilan anyar jang Pemda.
Oge Cikapundung bisa dijieun "penampungan air hujan". Tangtuna kudu diwangun riool-riool sapanjang jalan. Riool-riool ieu ukuranna kudu gede.sababna dipake jang miceun "air limbah penduduk" jeung cihujan nu dipiceun ka Cikapundnung. Cihujan salain aya jalana jang dipiceun ka Cikapundung, oge ngerok runtah-runtah sesa-sesa "air limbah penduduk" sakalian dipiceun ka Cikapundnung.
Jadi urang ulah nyalahkeun "Alam" ku ayana banjir cihujan. Cihujan teu kudu diatur ku manusa, cihujan kumanehna sorangan neangan lahan nu leuwih handap. Jadi kahiji nyieun jalan sangkan cihujan aya jalana pindah ti nu luhur kanu handap. Mun dibere jalan nu euweuh halangannana caina ngocor gede, sapanjang jalana cihujan moal aya banjir. Mun geus nepi ka tempat nu panghandapna nya ngumpul. Mimiti jadi balong leutik terus ngagedean da caina nambahan tea, jadi leuwih gede terus we jadi banjir. Jadi mun aya wadah nu cukup gede sangkan cihujan teu kaluar tina wadahna tea, moal aya banjir. Boa muereun eta "wadah" teh kudu dijeroan sawaktu-waktu sangkan kapasitasna ngadean. Atawa meureun dibor disabaraha tempat di "wadah" eta atawa balong-balong di "Pintu air" , nyieun jalan jang cihujan balik ka jero taneuh.
Ku ayana ITB jeung Universita teknik laenna di Bandung, Cikapundung oge bisa dijadikeun "laboratorium" atawa paranti nyoba teori-teori "Penanggulangan Banjir" jeung "Penaggulangan Tanah Longsor". Sugan jeung sugan, Menristek ngirim ahli-ahli jeung danana jang usaha ieu.
Sugan wae teori ieu bisa nambahan waktu nu leuwih panjang deui samemeh Cikapundung saat. Ayeuna we pedah aya Cikapundung, cenah mah urang Sunda mah sok gampang pundungan. Komo deui mun caina geus saat, jadi ngan Pundung na nu tinggaleun Urang Sunda beuki teu kaopan nya beuki pundung.
nyc 02/17/08
MangSi
1. Indonesia: Perlu Sungai yang Bersih untuk Tingkatkan Ketahanan Air dan Pangan
Pada tulisan pertama, diumpamakan kalau ada seseorang atau sebuah badan usaha memulai dengan meminta msyarakat untuk mengumpulkan sampah sisa-sisa makanan untuk dimasukkan kekantong plastik dan dijanjikan akan dikumpulkan dengan memberikan imbalan berupa uang tunai atau kupon bahan sembako. Kemungkinan adanya seseorang atau sebuah badan usaha untuk berbuat begitu, sangat tipis. Bahkan mendekati seperti pepatah "pungguk merindukan bulan".
Bagaiman jika kita melakukan jalan yang lebih praktis, lebih mendasar dan lebih gampang dalam melaksanakannya. Marilah kita menerima dengan sungguh-sungguh akan kata-kata:" Tidak akan ada perubahan kepada suatu kaum, kalau kaum itu sendiri tidak berusaha untuk mengadakan perubahan".
Marilah kita memulai untuk berusaha mengadakan perubahan dikalangan kita sendiri yaitu diantara tetangga- tetangga se "RT". Seyogianya dibicarakan dan diusulkan dalam pertemuan warga se "RT". Pertama, sepakat bahwa sampah sisa-sisa makanan atau sisa bahan makanan yang terbuang untuk dikumpulkan dimasing-masing rumah dan tidak dibuang sebagai sampah. Sisa-sisa makanan itu dikubur dilahan sekitar rumah, dengan menggali lubang. Setelah penuh lubang itu ditutup dengan tanah dan diratakan. Kemudian menggali lubang lainnya dan diisi dengan sisa-sisa makanan. Demikian seterusnya. Setiap lubang yang sudah ditutup setiap hari disirami dengan air. Air bekas mencuci makanan, atau air bekas mencuci beras.
Untuk mendapatkan tempat penanaman cabe merah yang lebih banyak, dapat saja ditanam didalam pot dengan memakai tanah yang diambil dari lubang galian sampah itu. Pot dapat dibeli melalui Koperasi. Pembelian pot dengan jumlah besar akan menurunkan harga. Setelah waktu tertentu, 3 bulan kemudian misalnya, seluruh warga RT berembug untuk mengumpulkan dana untuk membeli benih cabe merah. Benih cabe merah dibagikan dengan rata kepada setiap warga yang telah melakukan pembuangan sampah sisa makanannya di belakang rumah masing-masing. Setiap warga menanam benih cabe merah itu disekitar rumahnya.
Dibentuk "Koperasi" untuk menangani pengumpulan cabe merah nanti kalau sudah waktunya dipetik dan juga untuk usaha memasarkannya. Setiap warga menyerahkan hasil panennya, setelah diambil untuk keperluan sendiri, kepada "Koperasi". Hasil penjualan dibagikan kepada para warga berdasarkan jumlah cabe merah yang diserahkan didasarkan atas berat cabe merah itu. Sebahagian uang yang terkumpul dari hasil penjualan disimpan di "Koperasi". Dana ini untuk pembelian benih cabe atau benih tanaman bumbu dapur lainnya untuk ditanam kelak.
Setelah panen, batang dan daun cabe merah ini dipotong-potong dan di"kubur" dilahan dibelakang rumah, jangan lupa untuk disirami air setiap harinya. Kemudian memulai kembali menanam cabe merah atau menanam tanaman bumbu dapur lainnya. Mengingat harga cabe merah dipasaran, mungkin lebih baik untuk beberapa kali setelah panen menanam cabe merah lagi. Sebelum mencoba menanam dan memasarkan tanaman bumbu dapur lainnya.
Disamping usaha menanam cabe merah, juga diusahakan bersama dalam pengumpulan barang-barang "sampah" lainnya. Botol plastik, botol dari gelas, kaleng dan kertas-kertas serta karton. Juga "sampah" ini dijual ke badan usaha yang mengolah daur ulang "sampah" seperti itu tentu melalui Koperasi. Anggota warga yang tidak bekerja, mungkin pensiunan, diminta untuk menjadi para pekerja usaha "daur ulang" ini. Tentu diberi imbalannya. Disamping mereka akan mendapatkan kesibukan dalam usaha-usaha meluruskan otot-otot juga melatih otak untuk bekerja terus. Usaha untuk berolah-raga yang menghasilkan usaha nyata bagi RT dan lingkungan, seluruh RT bebas sampah. Suatu usaha yang patut dibanggakan.
Mudah-mudahan dimulai dari satu RT/RW akan menjalar ke RT/RW lainnya diseluruh kota. Seluruh kota bersih dari sampah, mengurangi adanya lalat yang nantinya menghasilkan lingkungan yang lebih sehat. Pembuangan sampah dari pasar-pasar tradisionil, seyogianya adalah tanggung jawab Kotapraja. Atau Kotapraja mengkontrakkan usaha pengumpulan dan pengangkutan sampah ini kepada swasta. kalau usaha sampah ini dimaksudkan untuk di"daur ulang" sebaiknya Kotrapraja memberikan kelonggaran dalam perpajakan umpamanya atau memberkan insentip lainnya. Mungkin dengan memberikan modal usaha dengan bunga yang rendah dari BPR.
Kemauan untuk merubah keadaan akan menghasilkan suatu perubahan yang akan menguntungkan para perubah itu sendiri dan menjalarkan usaha perubahan ini kepada kaum lainnya.
Awwb,
Sobat NP ysh,
Baru bincang-bincang tadi dengan seorang sahabat .., dan agak tergelitik dan termenung juga, apa arti ke-ikhlasan itu dalam perjuangan (baca: dalam berwirausaha ala NP), saya pribadi belum siap menjabarkan-nya, karena masih dalam pencarian makna ikhlas itu jika diterapkan seperti apa ..?
Terkait dengan perbincangan yg masih menyangkut ikhlas, akhirnya diputuskan untuk menambah 1 dari nilai-nilai NP, yg tidak lain adalah kata-kata yg sering kita dengar sejak kecil, yg ditambahkan adalah komponen zuhud, karena role model yg dijadikan NP salah satunya adalah cucu nya Khalifah Umar bin Khattab, Umar bin Abdul Aziz
Nilai-Nilai NP
Selain itu terdapat perubahan pada visi dan misi, sudah beberapa bulan yg lalu, tapi belum pernah saya posting ke milis ini saya pikir.
Misi poin 4 yang pada awal nya merupakan bagian dari Visi, kita jadikan Misi, karena saya pikir lebih baik seperti itu .. :), karena Visi poin 4 lebih mencakup banyak hal, dan Misi poin 4 ini merupakan salah satu implementasi visi poin 4.
Visi pun ditambahkan, no 1, membumikan Al-Qur'an, karena ini adalah pegangan utama NP.
Garuda di tangan ku, Al-Qur'an di dadaku ...
Sekian ..
Selamat menikmati kesyahduan di malam-malam terakhir di bulan yg penuh kemuliaan ini ...
Sumber : Milis Komunitas NP